Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Antisipasi Penjarahan, Korban Banjir Konawe Bertahan di Dekat Pemukiman
20 Juli 2020 8:45 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak diterjang banjir bandang pekan lalu, ribuan masyarakat Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) lebih memilih tetap mengungsi didekat rumah mereka dibanding tempat yang disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe.
ADVERTISEMENT
Pasalnya kebanyakan masyarakat mengaku takut jika terjadi penjarahan dalam kondisi banjir seperti ini. Warga Desa Ambulanu contohnya. Saat dikunjungi kendarinesia di posko penampungan pada Minggu (19/7), banyak warga merasa takut untuk meninggalkan pemukimannya.
"Kita takutnya ada yang menjarah ternak maupun prabotan rumah. Karena kasus sebelumnya waktu banjir 2019 lalu, banyak yang dijarah rumahnya," ungkap salah seorang pengungsi, Ketut Budiawan.
Senada dengan Budiawan, Kepala Desa Ambulanuu, Ketut Triawan mengungakapkan hal yang sama.
"Kita masyarakat Ambulanuu kan punya aset. Kalau kami dipindahkan siapa yang akan menjaga," tukasnya.
Untuk mengakses bantuan menuju posko di Desa Ambulanu, setidaknya dibutuhkan waktu kurang lebih 15 menit menggunakan perahu kecil dengan menempuh jarak sejauh 2 km dari lokasi posko penampungan.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan BPBD Kabupaten Konawe, warga terdampak sebelumnya telah diarahkan untuk membuat posko ditempat yang lebih aman dan akses mudah. Namun, kebanyakan warga bersikeras tetap tinggal tidak jauh dari rumah.
Tim BPBD menghawatirkan apabila terjadi banjir susulan yang dapat meningkatkan debit air.
Diketahui 140 KK di Desa Ambulanuu terkena dampak yang cukup parah akibat terjangan banjir bandang setinggi 2 meter lebih di Konawe. Berdasarkan data di lapangan ada sekitar 200 hektare persawahan warga yang ikut terendam banjir.
***
Geraldy Rakasiwi
Live Update