Banjir Setinggi 4 Meter Rendam Puluhan Rumah di Sultra

Konten Media Partner
3 Juni 2019 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah milik warga yang terndam banjir, Senin (03/06). Foto: Dok Basarnas Kendari
zoom-in-whitePerbesar
Rumah milik warga yang terndam banjir, Senin (03/06). Foto: Dok Basarnas Kendari
ADVERTISEMENT
Hujan yang mengguyur wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa hari terakhir membuat sejumlah daerah terendam banjir. Di Kabupaten Konawe Utara banjir mencapai ketinggian 4 meter dan merendam puluhan rumah. Seluruh aktivitas warga pun lumpuh total.
ADVERTISEMENT
Badan SAR Nasional (Basarnas) Kendari langsung melakukan evakuasi warga yang terjebak di rumah. Mereka dibawa ke tenda-tenda pengungsian yang sudah didirikan pemerintah setempat.
"Untuk desa yang terdampak banjir sudah ditangani oleh tim kami, yakni Desa Walalindu 23 kepala keluarga dan Desa Tapuwatu 75 kepala keluarga. Korban dibawa ke tenda-tenda pengungsian," kata Humas Basarnas Kendari, Wahyudi, Senin (3/6).
"Untuk ketinggian air sekitar 2 sampai 4 meter. Hingga saat ini tim masih melakukan evakuasi," tambahnya.
Tim SAR mengevakuasi warga dengan perahu karet, Senin (03/06). Foto: Dok Basarnas Kendari.
Wahyudi menjelaskan tim SAR masih menyusuri rumah-rumah penduduk untuk proses evakuasi.
Sementara itu, ruas jalur lintas provinsi yang menghubungkan Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Tengah putus total sehingga tak bisa dilalui. Padahal jalur itu merupakan akses satu-satunya yang menghubungkan kedua daerah.
Beberapa warga yang sudah berada di tenda-tenda pengungsian, Senin (03/06). Foto: Dok Basarnas Kendari.
Kondisi itu membuat banyak pemudik tidak bisa melanjutkan perjalanannya. Seorang pemudik, Nasarudin, mengatakan terpaksa kembali ke Kota Kendari saat hendak mudik menuju Morowali, Sulawesi Tengah. Menurutnya, banjir membuat jalur itu tak bisa ditembus.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah sejak kemarin menunggu mau menyeberang tapi tidak bisa. Banjir yang awalnya merendam dua titik sampai tadi malam sudah enam titik dari Desa Oheo sampai Desa Linomoiyo," ucap Nasarudin melalui sambungan telepon, Senin (3/6).