Cuaca Buruk, 3 Kapal Nelayan di Kolaka Utara Terseret Arus, 2 Ditemukan

Konten Media Partner
20 Januari 2021 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi saat ini di rumah nelayan yang hilang. Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Situasi saat ini di rumah nelayan yang hilang. Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Tiga perahu nelayan di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) terseret arus, dan mengalami mati mesin di perairan Teluk Bone.
ADVERTISEMENT
Kapal pertama nelayan asal Desa Sapoiha, atas nama Kedi, Kecamatan Watunohu. Kapal kedua nelayan asal Desa Pitulua, ditumpangi dua orang atas nama Baso (22) dan Dedi (40) warga Kecamatan Lasusua.
Kapal ketiga, ditumpangi oleh nelayan asal Desa Ponggiha atas bernama Ronal, warga  Kecamatan Lasusua.
Dua perahu sudah ditemukan terdampar di tepi pantai. Kapal yang ditumpangi Kedi ditemukan di Kecamatan Tolala, Kolaka Utara, sementara kapal yang ditumpangi Ronal ditemukan di Batu Lotong, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Seluruh nelayan selamat.
Saat ini yang belum ditemukan adalah nelayan asal Desa Pitulua, atas nama Baso dan Dedi. Tim SAR, Polisi, bersama nelayan setempat sementara bersiap-siap untuk melakukan pencarian terhadap nelayan Pitulua tersebut.
ADVERTISEMENT
Warga Lasusua, Pendi menjelaskan, nelayan Pitulua yang belum ditemukan itu melaut pada Selasa subuh, sekitar pukul 04.00 Wita.
"Sampai sekarang belum pulang. Infonya mati mesin. Ini sementara dicari kasihan," ucap Pendi di Pitulua, pada Rabu (20/1).
Pantauan di lokasi, sejak selasa, angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di perairan Teluk Bone, khususnya di Kolaka Utara. Bahkan, kapal feri yang melayani penyeberangan dari Kolaka Utara Sultra - Siwa Sulsel sempat tertunda karena cuaca buruk.