Demo di Polda Sultra Sempat Ricuh, Seorang Pedemo Ditangkap

Konten Media Partner
28 Oktober 2019 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstrasi dari ratusan mahasiswa di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (28/10). Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia
zoom-in-whitePerbesar
Demonstrasi dari ratusan mahasiswa di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (28/10). Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia
ADVERTISEMENT
Demonstrasi dari ratusan mahasiswa di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (28/10), sempat diwarnai kericuhan. Akibatnya, satu orang pedemo tampak dimankan.
ADVERTISEMENT
Demonstrasi awalnya berjalan tertib, massa menyampaikan orasinya secara bergantian. Namun tiba-tiba, sekitar pukul 13.10 WITA, massa yang berada di bagian depan tampak mencoba merusak kawat berduri.
Aparat kepolisian lalu mencoba memperingatkan menggunakan pengeras suara agar massa tak merusak kawat duri yang dipasang dan menyampaikan aspirasinya dengan tertib.
Di saat itulah, salah satu pedemo tampak diamankan dan diseret masuk ke dalam barikade Polisi. Mahasiswa lalu melempari petugas dengan batu dan kayu. Lemparan itu dibalas dengan semprotan water cannon.
Belum jelas siapa nama pedemo yang diamankan tersebut. Kepala Bidang Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt saat dikonfirmasi terkait diamankan satu pedemo, belum bisa memberi keterangan.
"Saya belum monitor," singkat Harry dikonfirmasi kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Diketahui, aksi demonstrasi yang digelar hari ini kembali menuntut agar kasus tewasnya dua mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO), Randy dan Yusuf Kardawi, saat demonstrasi di Depan Gedung DPRD Sultra, Kamis lalu (26/9), segera diusut tuntas dan pelaku segera ditangkap.
"Kami menuntut agar bertemu dengan tim investigasi kasus tewasnya Randy dan Yusuf Kardawi. Ketua tim investigasi di sini adalah Kapolda Sultra. Kami meminta bertemu agar tim investigasi menjelaskan sejauh mana perkembangan kasus ini," teriak orator.
"Karena sudah satu bulan lebih, kasus penembakan yang menewaskan dua rekan kami belum terungkap," sambungnya.
Pantauan di lokasi, kericuhan mereda, tapi massa masih bertahan di perempatan Polda Sultra. Aparat kepolisian tampak masih bersiap membuat barikade polisi. Dua mobil water cannon juga masih berada dilokasi.
ADVERTISEMENT