Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Disangka Perempuan, Pemuda di Sultra Nyaris Setubuhi Sesama Jenis
2 Agustus 2019 18:49 WIB

ADVERTISEMENT
Seorang remaja di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) berinisial AS (16 tahun), nyaris setubuhi temannya, Lisa (15 tahun). Namun, niat jahatnya terhenti setelah tahu kalau ternyata Lisa adalah seorang laki-laki.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini dibenarkan oleh Kasubag Humas Polres Kolut, Aipda Hari Hermawan. "Iya benar, itu kejadiannya tadi subuh," ucap Hermawan saat dikonfirmasi dari Kota Kendari, Jumat (2/7).
Dari keterangan tertulis yang diberikan Hermawan kepada kendarinesia, peristiwa ini bermula saat Lisa dijemput oleh Cilonk, rekan AS, pada Kamis (3/8). Lisa dijemput di rumahnya di Kecamatan Kodeoha, Kolut sekitar pukul 20.30 WITA.
Lisa dibawa ke kawasan By-pass, Kecamatan Lasusua, Kolut. Tak lama berselang, AS datang dan meminta Lisa untuk ikut bersamanya. Lisa menyetujui. Akhirnya AS membawa Lisa ke rumahnya di Desa Rante Limbong.
Sampai di rumah, AS langsung membawa Lisa ke dalam kamar dan meninggalkannya. Remaja itu baru kembali ke rumah sekitar pukul 23:45 WITA.
ADVERTISEMENT
Setelah kembali, AS langsung masuk ke kamar dan mencumbui Lisa. Jumat dini hari, Lisa melarikan diri dan mengadu bahwa dirinya hendak diperkosa kepada polisi yang ditemuinya di jembatan Desa Rante Limbong.
Karena mengaku hendak diperkosa, Lisa pun diamankan di Polres Kolut. Usut punya usut, ternyata Lisa adalah seorang laki-laki yang berdandan layaknya wanita. Ia menggunakan jilbab, baju, dan sendal wanita.
Setelah diinterogasi lebih dalam, akhirnya Lisa mengaku bahwa dirinya adalah seorang lelaki bernama Iksan (bukan nama sebenarnya).
Belakangan diketahui, ternyata malam itu AS mengusir Lisa dari rumahnya setelah mengetahui kalau Lisa adalah laki-laki.
"Sekarang (Iksan) sudah dipulangkan ke rumahnya. Dikasih pembinaan," jelas Hari Hermawan.
---