Eks TNI Pencabul 7 Anak Masuk Islam, Ubah Nama 'Adrianus' Jadi 'Ahmad'

Konten Media Partner
30 Juli 2019 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kamar Adrianus Pattian di Rutan Kelas II-A Kendari, Selasa (30/7). Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Kamar Adrianus Pattian di Rutan Kelas II-A Kendari, Selasa (30/7). Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Adrianus Pattian, mantan anggota TNI terdakwa penculikan dan pencabulan tujuh anak SD di Kota Kendari, menjalani sidang keempat di Pengadilan Negeri Kendari dengan agenda pemeriksaan saksi, Selasa (30/7). Sidang digelar tertutup karena korban masih di bawah umur.
ADVERTISEMENT
Saat kendarinesia datang ke Rutan Kelas II-A Kendari, Kepala Rutan Iwan Mutmain membeberkan informasi bahwa Adrianus Pattian telah masuk Islam atau mualaf.
Meski begitu, Iwan mengaku belum mendapat surat tertulis terkait perpindahan agama Adrianus. “Hitam di atas putih belum ada. Kami menerima pengakuannya (Adrianus) saja,” kata Iwan di Rutan Kendari, Selasa (30/7).
Saat jurnalis kendarinesia mendatangi ruang tahanan Adrianus, di dalam ruangannya terlihat sajadah dan buku-buku perihal Islam. Bahkan, di dinding kamar Adrianus tertempel enam lembar kertas yang berisi catatan tata cara salat beserta bacaannya.
Lukisan dan tulisan Adrianus Pattian di ruangannya, Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
Ada juga lukisan yang menurut kesaksian warga binaan Lapas Kendari digambar oleh Adrianus. Gambar itu menunjukkan seorang laki-laki memakai peci dan sarung sedang melakukan gerakan salat. Tepat di samping gambar, ada tulisan motivasi.
ADVERTISEMENT
“Saudara yang berada di tempat ini jangan berkecil hati apalagi putus asa. Berapa besar masalahnya kita percayalah Allah SWT maha pengampun akan mengampuni dosanya kita asalkan kita mau bertaubat dan kembali ke jalan Allah SWT…! By.. Ahmad Pattian,” begitu tulisan yang tertera di dinding ruangan Adrianus.
Iwan mengatakan, tulisan itu ditulis oleh Adrianus sendiri. Namun keterangan nama yang tertulis bukanlah 'Adrianus Pattian' melainkan 'Ahmad Pattian' yang diduga merupakan nama muslimnya. “Itu kan ada Ahmad Pattian. Sepertinya itu memang sudah nama Islamnya,” ujar Iwan.
Warga binaan Rutan Kendari juga mengatakan kalau Adrianus rajin ke masjid ketika ruangannya dibuka. Di dalam ruangannya, warga binaan lain juga sering melihat Adrianus salat dan membaca Iqro.
ADVERTISEMENT
“Kalau yang saya dengar, dia sekarang sudah Iqro Tiga. Baru belajar mengaji memang,” kata salah satu warga binaan yang ruangannya berhadapan dengan ruang tahanan Adrianus.
Pattian di Pengadilan Negeri Kendari. Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
Di mata Kepala Rutan, selama Adrianus berada di rutan, ia tidak pernah berkelakuan buruk. “Ya, kalau catatan kita dan pemantauan saya sendiri, dia memang pendiam. Selama di sini juga belum ada catatan buruknya,” ujar Iwan.
Usai menjalani sidang, Adrianus sempat berbincang dengan jurnalis kendarinesia. Dalam kesempatan itu, Adrianus menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh masyarakat Kota Kendari, khususnya keluarga korban.
“Saya mohon maaf atas perbuatan keliru yang selama ini saya lakukan, keluarga korban, terutama orang tuanya. Saya minta maaf warga Kota Kendari karena selama ini saya sudah menghebohkan,” kata Pattian.
ADVERTISEMENT
Lewat kesempatan singkat itu juga, Adrianus mengaku kalau sudah mualaf. Dia dituntun bersyahadat di Polda Sultra atas kemauannya sendiri, sebelum dilimpahkan ke Rutan Kelas II-A Kendari.
“Nama saya Ahmad Pattian, awalnya Adrianus Pattian. Saya mualaf waktu di Polda. Benar,” ujar Adrianus.
---