Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Forensik RS Bhayangkara Kendari Temukan Tanda Kekerasan di Leher Serda Rusdi
20 Agustus 2020 11:36 WIB
ADVERTISEMENT
Hasil Autopsi yang dilakukan pada Rabu (19/8), tewasnya personil TNI, Serda Rusdi (36) di Desa Rahantari, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) akibat terhambatnya jalan nafas.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan oleh Komandan Korem 143 Haluoleo, Brigjen TNI Jannie A Siahaan saat ditemui, pada Kamis (20/8) pukul 00.20 Wita, dini hari.
"Berdasarkan hasil forensik untuk saat ini penyebab kematian jenazah akibat terhambat jalan nafas," ungkap jendral bintang satu itu.
Ketika ditanyai perihal motif dibalik meninggalnya Serda Rusdi, ia menjawab pihaknya masih melakukan pendalaman kasus.
"Kita masih dalami kasus ini. Kami ambil alih karena jenazah merupakan anggota TNI, dan kami taruh disini untuk sementara karena hanya dirumah sakit ini yang memiliki fasilitas forensik," tuturnya.
Senada dengan pernyataan Danrem 143 Haluoleo, Tim Forensik RS Bhayangkara, dr Raja Alfatih Widya Iswara juga turut membenarkan pernyataan tersebut.
"Kalau tanda-tanda kekerasan ada, itu dibagian leher," ungkapnya usai melakukan autopsi.
ADVERTISEMENT
Usai diautopsi jenazah akan dikebumikan di kampung halamannya Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
***
Geraldy Rakasiwi