Foto: Melihat WNA Bersama Warga Menanam 1.500 Mangrove di Pesisir Pantai Konawe

Konten Media Partner
1 Agustus 2022 13:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegiat lingkungan Ulfiah bersama salah satu bule saat menanam mangrove. Foto: Ist
zoom-in-whitePerbesar
Pegiat lingkungan Ulfiah bersama salah satu bule saat menanam mangrove. Foto: Ist
ADVERTISEMENT
Delapan bule asal Prancis dan Swiss ikut melakukan aksi menanam 1.500 pohon mangrove bersama masyarakat Kecamatan Lalonggasumeeto, Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam memperingati Hari Mangrove Sedunia, pada Jumat (29/07).
ADVERTISEMENT
Lokasi penanaman pohon mangrove itu dilaksanakan di Desa Wawobungi, Kecamatan Lalonggasumeeto. Tak hanya itu para bule tersebut turut membersihkan pesisir pantai di kawasan wisata Pulau Labengki, Konawe Utara.
"Mereka kawan-kawan Naturevolution dari Prancis dan Swiss yang sedang berlibur di Kendari sekaligus ikut penanaman mangrove di sini," kata pegiat lingkungan Ulfiah dikonfirmasi kendarinesia, pada Senin (01/08).
Pegiat lingkungan Ulfiah bersama salah satu bule saat menanam mangrove. Foto: Ist
Ulfiah menjelaskan ada sebanyak 1.500 batang pohon mangrove yang ditanam oleh warga setempat bersama delapan bule tersebut.
"Ada sekitar 1.500 pohon yang kita tanam bersama 8 teman-teman Naturevolution dari Prancis dan Swiss. Mereka juga melakukan kegiatan bersih-bersih pesisir pantai di Labengki," ungkap dia.
Menurutnya, hari mangrove sedunia merupakan momentum yang pas untuk terus mengingatkan betapa pentingnya menjaga dan melestarikan keberadaan tumbuhan yang hidup di habitat air payau dan air laut.
ADVERTISEMENT
"Lingkungan harus dijaga kelestariannya, apalagi mangrove. Karena mangrove merupakan tanaman pesisir pantai yang banyak memberikan manfaat buat kehidupan manusia," ungkap dia.
Harapannya masyarakat bisa berperan aktif untuk menjaga dan melakukan pelestarian mangrove agar bisa memberikan manfaat yang positif bagi lingkungan pesisir pantai.
Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi bersama Konservasi Kima Toli-Toli, Naturevolution, mahasiswa IAIN Kendari dan Universitas Halu Oleo (UHO).
Pegiat lingkungan Ulfiah bersama salah satu bule saat menanam mangrove. Foto: Ist