Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Foto: Pembukaan FKMAA Menampilkan Tari Kolosal Denga 700 Penari
21 November 2019 12:50 WIB

ADVERTISEMENT
Pembukaan kegiatan Festival Keraton Masyarakat Adat Asean (FKMAA) VI di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyuguhkan tari kolosal yang dibawakan oleh 700 penari dari pelajar se-kota Baubau.
ADVERTISEMENT
Ratusan peserta dari 60 kontingen hadir di kota dengan julukan “Kota Seribu Benteng” untuk memeriahkan festival selama empat hari 18-21 November 2019.
Selaku Tuan rumah, pemerintah kota Baubau menampilkan tarian yang mengangkat salah satu cerita dimasa kesultanan buton dengan tema 'Bone Tobungke'.
Cerita tersebut diambil dari sebuah kisah pertempuran antara seorang bajak laut bernama La Bolontio dan Seorang kesatria bernama La Timba-timbanga, di pantai Boneatiro pada abad ke-14 di masa pemerintahan Raja Mulae.
Dikisahkan, La Timba-timbanga berhasil mengalahkan La Bolontio pada pertempuran yang terjadi di Boneatiro dan berhasil memenangkan sayembara raja untuk menikahi sang putri raja bernama Wa Tampaidongi.
Setelah menikah, La Timba-timbanga kemudian dinobatkan sebagai raja keenam dengan gelar raja Kaimudin dan juga menjadi sultan pertama yang diberi gelar Sultan Muhammad Isa Kaimudin Khalifatul Khamis atau lebih dikenal dengan nama Sultan Murhum.