Konten Media Partner

Geger Mayat Perempuan Ditemukan Terapung di Laut Pelabuhan Buton Tengah

8 November 2024 19:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi saat mengevakuasi mayat yang ditemukan terapung di laut.
zoom-in-whitePerbesar
Polisi saat mengevakuasi mayat yang ditemukan terapung di laut.
ADVERTISEMENT
Sesosok mayat yang ditemukan tewas mengapung di Pelabuhan Feri Wamengkoli Desa One Waara, Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah, Kamis (7/11/2024) siang ternyata seorang warga berinisial WN (31).
ADVERTISEMENT
Informasi yang dihimpun, WN berprofesi sebagai seorang guru. Keterangan dari pihak keluarga, korban akhir-akhir ini mengalami gejala depresi dan kerap bepergian seorang diri.
Mayat korban pertama kali terlihat di sekitar area samping dermaga pelabuhan dalam keadaan mengapung di laut. Kemudian korban dilihat oleh ABK Feri KMP Tenggiri yang sedang mengatur turun dan tibanya kapal.
Kapolres Buton Tengah AKBP Wahyu Adi Waluyo menjelaskan korban ditemukan sekitar pukul 13.15 Wita oleh ABK. Setelah itu, korban lalu dievakuasi oleh masyarakat dan aparat keamanan di tempat itu.
“Setelah mendapat laporan tim inafis lalu menuju lokasi penemuan mayat,” ujarnya, Jumat (8/11) siang.
Menurut keterangan masyarakat yang berada di sekitaran pelabuhan, lanjut Wahyu, di hari yang sama korban terlihat mondar-mandir di sekitar pos jaga pintu palang masuk dermaga. Saat disapa oleh para petugas pelabuhan, korban tidak merespons apa pun dan langsung masuk ke dalam kawasan pelabuhan.
ADVERTISEMENT
“Sekitar jam 12 siang, korban masih sempat dilihat terakhir oleh para petugas feri sedang duduk termenung seorang diri depan pos,” ungkap dia.
Namun sekitar pukul 13.15 Wita, warga heboh mendapati korban sudah dalam keadaan tak bernyawa kondisi terapung di laut. Lantas datang suami korban berinisial B (45) dan memastikan korban adalah istrinya.
“Keterangan dari si suami, mereka hendak ke Baubau untuk berobat, karena korban ada riwayat depresi. Suaminya juga menyampaikan korban berprofesi seorang guru,” bebernya.
Saat polisi hendak melakukan proses otopsi, pihak keluarga pun menolak. Pihak kepolisian memfasilitasi agar korban segera dibawa ke kampung halamannya di Desa Bone Lolibu, Kecamatan Marobo, Kabupaten Muna.