news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kasus Stunting di Kendari Capai 157 Kasus, Terbanyak Berada di Kecamatan Abeli

Konten Media Partner
26 Oktober 2021 12:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasus Stunting di Kendari Capai 157 Kasus, Terbanyak Berada di Kecamatan Abeli
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari mencatat ada 157 kasus stunting atau gagal tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis di Kota Kendari. Kasus stunting terbanyak berada di Kecamatan Abeli dengan 106 kasus.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, dr Rahminingrum menyebutkan berdasarkan data per September 2021, kasus stunting tersebar di beberapa wilayah di kendari.
Berikut rinciannya:
1. Kecamatan Abeli 106 kasus, tersebar di 8 kelurahan.
2. Kecamatan Kendari 21 kasus, tersebar di 5 kelurahan.
3. Kecamatan Kendari Barat 6 kasus, tersebar di 3 kelurahan.
4. Kecamatan Kadia 5 kasus, tersebar di 2 kelurahan.
5. Kecamatan Baruga 6 kasus, tersebar di 1 kelurahan.
6. Kecamatan Poasia 4 kasus, tersebar di 1 kelurahan.
7. Kecamatan Wua-wua 5 kasus, tersebar di 5 kelurahan.
8. Kecamatan Puuwatu 2 kasus, tersebar di 2 kelurahan.
9. Kecamatan Nambo 1 kasus, tersebar di 1 kelurahan.
10. Kecamatan Mandonga 1 kasus, tersebar di 1 kelurahan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Rahminingrum menjelaskan, stunting bisa dicegah dengan cara memastikan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup bagi bayi pada masa 1.000 hari pertama pertumbuhan.
"Pencegahannya mulai dari saat kehamilan, gizi ibu harus tercukupi agar pertumbuhan otak janin, pertumbuhan berat badan, tinggi badan dapat terjaga dengan baik," terangnya.
Tidak hanya itu, pasca kelahiran, bayi juga butuh gizi yang cukup ditunjang dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI), dan juga Makanan Pembantu ASI (MPASI), serta imunisasi dan membangun pola hidup sehat.
"Menangani angka stunting perlu komitmen dari semua pihak, tidak bisa hanya Dinkes sendiri yang bekerja, karena kesadaran masyarakat untuk imunisasi diperlukan. Kita akan terus melakukan intervensi agar penanganan stunting ini dapat terus kita jaga," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menyebut, angka stunting di kendari telah mengalami penurunan sejak lima tahun terakhir.
"Angka Stunting di Kota Kendari sudah sangat turun, berdasarkan data di tahun 2015 angka stunting mencapai 15,2 persen, sementara di 2021 ini Pemkot Kendari bisa menekan angka stunting hingga 5,6 persen," beber Sulkarnain.