Konten Media Partner

Minta Massa Tolak BBM Naik di Kendari Tenang, Kapolres: Saya Cium Kaki Kalian

6 September 2022 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pihak kepolisian mencoba menangkan massa aksi yang berusaha masuk ke gedung DPRD Sultra. Foto: Dok kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Pihak kepolisian mencoba menangkan massa aksi yang berusaha masuk ke gedung DPRD Sultra. Foto: Dok kendarinesia.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ratusan polisi berjaga mengamankan massa aksi di depan gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Selasa (06/09). Massa dari berbagai elemen mendesak polisi agar mempersilakan mereka untuk masuk bertemu wakil rakyat.
ADVERTISEMENT
Polisi tetap menahan mereka untuk tenang dalam menyampaikan aspirasinya. Aparat keamanan minta agar massa aksi yang masuk bertemu anggota DPRD Sultra hanya perwakilan saja.
Kapolresta Kendari Kombes Pol M. Eka Faturrahman dalam menenangkan massa bahkan rela mencium kaki massa aksi agar bisa tenang dan mempersilakan perwakilan mereka untuk berdiskusi.
"Saya cium kaki kalian, saya memohon kepada kalian jangan masuk, kan sudah ada perwakilan (bertemu anggota DPRD Sultra)," ujarnya saat menenangkan massa aksi yang mulai panas.
Faturrahman meminta agar massa bersabar berada di lokasi aksi dan tidak memaksakan masuk. Ia pun mengingatkan bahwa ada keluarga yang menunggu di rumah, baik dari massa maupun aparat keamanan yang berjaga.
"Sabar, sabar jangan paksakan, karena yang lainnya diterima perwakilan, jangan memaksakan diri, sabar adik-adik, ada orang di rumah yang menunggu adik-adik, bapak-bapak polisi juga," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menteri Pergerakan BEM UHO, Ahmad Zulkarnain menuturkan kedatangan mereka di tempat aksi dalam rangka demonstrasi secara damai terkait penolakan adanya kenaikan BBM oleh pemerintah pusat.
"Ingat bapak-bapak polisi kami datang dengan damai. Kami datang tidak ingin bersitegang dengan polisi," ujarnya.
Ia meminta agar polisi tidak menghalang-halangi massa untuk bertemu anggota DPRD Sultra. Pihaknya tidak ingin aksi kali ini ada korban jiwa.
"Hari ini kami tidak ingin ada 1 anak manusia yang menjadi korban," ungkapnya.