news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

'Mosehe Wonua' Tradisi Tolak Bala Kuno di Sultra, Sudah Ada Sejak Abad ke-13

Konten Media Partner
12 April 2021 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ritual Mosehe Wonua yang belum lama ini digelar masyarakat Kolaka Timur. Foto: Aldo/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Ritual Mosehe Wonua yang belum lama ini digelar masyarakat Kolaka Timur. Foto: Aldo/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Indonesia memang kaya akan budaya dan tradisi, begitupun dengan suku dan bahasa. Seperti dua suku yang mendiami Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yaitu Tolaki dan Mekongga.
ADVERTISEMENT
Suku Tolaki dan Mekongga memiliki salah satu ritual yang sangat terkenal yaitu ‘Mosehe Wonua’ atau Pensucian Kampung. Budaya ini sudah turun temurun dilakukan sejak abad ke-13 di masa Kerajaan Mekongga yang dimana ketika itu berkuasa di Bumi Anoa.
Dulunya, ritual Mosehe Wonua dilakukan ketika dua kerajaan melakukan peperangan sehingga untuk menyucikan situasi atau semua dosa dari pertikaian dan dendam maka raja di Mekongga melakukan upacara Mosehe Wonua.
Tradisi ini terus dipertahankan hingga raja-raja berikutnya yang bertahta dan memimpin masyarakat suku Tolaki dan Mekongga, hingga saat ini budaya itu masih bertahan meski masyarakatnya sudah tersentuh kehidupan modern.
Seorang pria dengan menggunakan celana berwarna merah dengan ikatan kain merah di kepalanya tanpa menggunakan baju memberikan pusaka kepada Plt Bupati Kolaka Timur Andi Merya saat ritual Mosehe Wonua dilaksanakan. Foto: Aldo/kendarinesia.
Kegiatan Tradisi Mosehe Wonua ini kembali digelar masyarakat Kolaka Timur (Koltim) dengan bekerjasama Tamalaki Wonua Mekongga (TWM) bersama Pemda Kolaka Timur, pada beberapa waktu yang lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan Tradisi Mosehe Wonua, Plt. Bupati Koltim Hj. Andi Merya turut serta menghadiri kegiatan ritual adat Suku Tolaki itu. Ia pun berharap Tradisi Mosehe Wonua agar kembali dihidupkan di Kolaka Timur dan menjadi agenda tahunan.
“Semoga kegiatan Mosehe Wonua ini dapat menciptakan suasana di Koltim yang dingin seperti pohon pisang dan adem seperti pohon sagu. Sehingga tercipta Kolaka timur yang damai dan bermartabat,” bebernya.
“Ini bisa menjadi penyejuk terciptanya kedamaian di bumi Latamoro,” harapnya.
*****
Laporan: Aldo