Nasib Pengrajin Terompet Tahun Baru di Kolaka Utara di Masa Pandemi

Konten Media Partner
30 Desember 2020 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dul Somad. Foto : Lukman Budianto
zoom-in-whitePerbesar
Dul Somad. Foto : Lukman Budianto
ADVERTISEMENT
Dul Somad (51), hanya bisa 'gigit jari' setelah mendengar imbauan larangan berkumpul saat malam tahun baru.
ADVERTISEMENT
Artinya, Dul Somad harus kehilangan kesempatan meraup pundi-pundi rupiah di malam pergantian tahun.
Sebelum pandemi COVID-19 melanda, ayah dua anak ini sehari-harinya membuat terompet. Dari hasil itulah dia menghidupi keluarganya.
"Mau diapakan lagi pak. Kita pasrah saja," ucap Dul Somad di tempatnya membuat terompet, Desa Patampanua, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra), (30/12).
Kata Somad, di akhir tahun, apalagi malam pergantian tahun, dia bisa menghasilkan omset sampai Rp 5 juta. Namun untuk tahun ini, tidak lagi.
Dul Somad berhenti memproduksi terompet sejak awal pandemi, Maret 2020. Alasan utama Somad berhenti memproduksi terompet, karena takut terinfeksi covid-19.
"Itu kan biasanya pembeli dia nyoba-nyoba dulu. Nah kadang enggak beli dia. Jadi kalau kembali begitu, saya takut. Itu sih alasan utamanya pak," ujar pria berdarah Jawa ini.
ADVERTISEMENT
Dul Somad sudah puluhan tahun menjalani profesi sebagai pengrajin terompet. Namun di sisi lain, dia juga sesekali memunguti besi tua untuk dijual kembali.
Demi menghidupi dua anak dan istrinya, Dul Somad memulung besi tua untuk dijual.
Dul Somad saat merapikan terompet jualannya yang rusak. Foto : Lukman Budianto
Selama pandemi, kerjaan itu telah menjadi sumber tumpuan ekonomi keluarganya.
Sekalipun hasilnya tidak sebanyak dengan memproduksi dan menjual terompet, namun setidaknya usaha Dul Somad yang dibantu istrinya, Sumanah (46) itu bisa membuatnya tetap bertahan hidup di tengah pandemi.
Harapan Dul Somad sama dengan harapan kita semua, yakni berharap pandemi ini segera berakhir.
"Kita kerja saja dulu yang bisa dikerja pak. Kalau keadaan pandemi seperti sekarang ini, ya saya mengandalkan jual besi tua itu, hasil pungut-pungut," terangnya.
Tempat tinggal Dul Somad. Foto : Lukman Budianto