Pilot Helikopter yang Bubarkan Demo di Kendari Diperiksa Propam Polda Sultra

Konten Media Partner
28 September 2020 14:59 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Helikopter milik Polisi yang bubarkan aksi demonstrasi di Kendari. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Helikopter milik Polisi yang bubarkan aksi demonstrasi di Kendari. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan.
ADVERTISEMENT
Helikopter milik Korps Polairud Polda Sultra yang membubarkan aksi demonstrasi solidaritas September Berdarah (SEDARAH) pada 26 September 2020 lalu dengan cara terbang rendah ternyata tanpa perintah.
ADVERTISEMENT
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra, Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya, melalui Bidang Humas mengaku tak memerintahkan anggotanya untuk menerbangkan dan membubarkan massa menggunakan Helikopter itu.
"Itu kita tidak tahu ini, siapa yang perintahkan Helikopter (terbang) bubarkan massa aksi," kata Kasubbid Penmas Polda Sultra Kompol Agus Mulyadi via pesan singkatnya.
Bahkan, lanjut Agus, Kapolda juga heran mengapa bisa helikopter itu diterbangkan dan bermanuver rendah di tengah-tengah massa aksi sebanyak tiga kali.
"Kapolda juga heran kenapa capungnya (helikopter) diterbangkan. Siapa yang perintahkan kita tidak tahu," imbuhnya.
Aksi Helikopter milik Polda Sultra terbang rendah di antara kerumunan massa aksi sedarah di Kendari. Foto:
Sementara itu, secara terpisah, Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan, saat ini pilot Helikopter yang terbang rendah di antara kerumunan massa aksi telah menjalani pemeriksaan di Propam Polda Sultra.
ADVERTISEMENT
"Pilotnya bermanuver sendiri tanpa ijin. Saat ini sedang dalam pemeriksaan (di Bidang Propam)," ungkap Ferry.
Diketahui, sebuah Helikopter milik Polda Sultra melakukan aksi terbang rendah di antara kerumunan massa aksi desmonstrasi setahun pasca tewasnya dua Mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO) Sultra, Yusuf Kardawi dan Randi yang tewas tertembak setahun yang lalu tepatnya pada Kamis 26 September 2019 lalu.
Sontak manuver Helikopter milik Polda Sultra itu membuat demonstran dan juga polisi kocar-kacir berhamburan karena debu yang berterbangan.