Konten Media Partner

Pipa Kabel Dicuri, 6000 Pelanggan Telkom di Kendari Alami Gangguan

1 September 2022 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pipa besi saluran kabel fiber optik dicuri orang. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pipa besi saluran kabel fiber optik dicuri orang. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Jaringan Telkom di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami gangguan sejak Kamis (01/09) pagi. Penyebabnya pipa besi saluran kabel fiber optik dicuri orang, lalu kabelnya dipotong.
ADVERTISEMENT
Manager Akses Maintenance dan Optima Telkom Kendari Dedy Isnandar mengungkapkan pihaknya mengetahui adanya gangguan jaringan setelah ratusan pelanggan mengeluhkan jaringan yang digunakan bermasalah.
"Jadi tadi pukul 11.00 Wita, alarm bersamaan muncul. Kami monitor ada 500 pelanggan melapor gangguan," kata Dedy kepada kendarinesia, Kamis (01/09).
Kemudian pihak Telkom melakukan penelusuran dan didapati salah satu kabel di Kelurahan Watu-watu, Kecamatan Kendari Barat dirusak orang tidak dikenal. Pipa besi saluran kabel fiber optik yang terletak di jembatan dipotong lalu dicuri.
"Kami hitung ada 6 potong pipa besi (hilang) dan 2 masih ada di sungai bawah," ungkap dia.
Ia mengatakan 6 pipa tersebut berukuran 4 inci dengan panjang masing-masing 6 meter. Di dalamnya terdapat kabel optik. Saat pipa dipotong, kabelnya ikut terpotong dan menyebabkan gangguan terhadap 6.000 pelanggan Telkom Kendari.
ADVERTISEMENT
"Dalam pipa galvanis itu ada kabel-kabel kami, ketika mereka potong pipa, kabelnya juga kena potong," ungkapnya.
"Jadi sebenarnya yang dicuri bukan kabel telkomnya, tapi pipa yang menutup kabel tersebut," tambah dia.
Dedy mengatakan 6.000 pelanggan tersebut tersebar di wilayah Kecamatan Kendari Barat, Mandonga dan Puuwatu. Saat ini, pihaknya masih terus melakukan maintenance terhadap kerusakan jaringan itu.
Atas peristiwa tersebut, Dedy mengungkapkan pihaknya sudah membuat laporan pencurian pipa tersebut ke Polda Sultra. Ia juga meminta agar masyarakat bisa ikut melaporkan jika mengetahui para pelaku tersebut.
"Tadi sudah ada anggota kami yang ke Polda (melapor). Sampai saat ini belum ada dugaan siapa pelakunya, karena kami belum dapat juga rekaman CCTV," ujarnya.