news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PLN Siap Pasok Listrik ke Industri Guna Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Sultra

Konten Media Partner
11 November 2020 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP), General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) dan General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW). Foto: Abdillah/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP), General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) dan General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW). Foto: Abdillah/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Perusahaan Listrik Negara (PLN), telah merampungkan pembangunan Interkoneksi Sistem Kelistrikan dari Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tenggara. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor Industri terutama Pertambangan.
ADVERTISEMENT
Capaian tersebut ditandai dengan keberhasilan pengoperasian jaringan transmisi bertegangan 150 kilo volt (kV) yang terbentang dari Wotu, Sulawesi Selatan hingga Kota Kendari ,Sulawesi Tenggara pada 21 September 2019 lalu.
Beroperasinya jaringan transmisi 150 kV Kendari-Puwatu diawal tahun 2020, telah berhasil menyinkronkan sistem kelistrikan bertegangan 150 kV Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) dengan sistem kelistrikan bertegangan 70 kV dari Nii Tanasa (PLTU 30 MW dan PLTMG 50 MW) sehingga keandalan listrik di Kota Kendari menjadi lebih baik dan stabil.
Menurut General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi bagian Selatan, I Putu Riasa, saat ini, PLN tengah membangun Jaringan transmisi bertegangan 150 kilo Volt (kV) dari Kota Kendari hingga Kasipute, Kabupaten Bombana.
ADVERTISEMENT
Melalui 2 jaringan, transmisi 150 kV yang terbentang dari Kendari - Andoolo kini progresnya mencapai 70%, sedangkan transmisi 150 kV Andoolo - Kasipute mencapai 60%.
"Serta Gardu Induk (GI) 150 kV di Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan dengan progres 80% dan Gardu Induk (GI) 150 kV di Kecamatan Kasipute, Kabupaten Bombana," terangnya dihadapan awak media, pada Rabu (11/11).
Selain itu, kata Putu Riasa, proses pembangunan infrastruktur kelistrikan terus dipercepat demi meningkatkan keandalan serta efisiensi sistem kelistrikan di Sulawesi Tenggara.
"Rencananya transmisi 150 kV Kendari - Andoolo akan dirampungkan pada akhir tahun 2021, dilanjutkan Andoolo-Kasipute akan ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2022," tegasnya.
Tak hanya itu, lanjut Putu Riasa, interkoneksi Sulsel-Sultra serta pembangunan infrastruktur kelistrikan di Sultra menjadi bukti PLN meningkatkan perekonomian masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan Industri. Khususnya Industri smelter di wilayah Sulawesi Tenggara.
ADVERTISEMENT
Ditempat yang sama, General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, Ismail Deu mengungkapkan bahwa dengan adanya pembangunan infrastruktur kelistrikan di Sultra dan interkoneksi Sulsel-Sultra, pihaknya siap mensupport Industri smelter di wilayah Sultra.
Sementara itu, PLN telah mencatat sudah ada 3 perusahaan yang telah bekerjasama dan bakal disuplai listrik milik PLN yakni, PT Ceria Nugraha Indotama dengan kapasitas 412 Mega Volt Ampere (MVA), PT Bintang Smelter dengan kapasitas 100 MVA dan PT Macika Mineral Industri kapasitas 5 MVA.
Selain itu, ada pula 11 pelanggan potensial di Sultra dengan total kapasitas 771 MVA, diantaranya, PT Dimurahkan Multiguna Sejahtera (Konawe Utara), PT Antam UBPN Sulta (Kolaka), Stargate Mineral Asia (Konawe Utara), PT Tambang Rejeki Kolaka (Kolaka), dan PT Lestari Indometal Eraprima (Konawe Selatan).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya ada PT Artha Mining Industri (Bombana), PT Mahkota Konaweeha (Kendari), PT SBC Prime Metal (Kolaka), PT Toshida Smelter Indonesia (Kolaka), PT Yatoo Mega Smelter Indonesia (Konawe Selatan) dan terakhir PT Kovalen Mining (Luwu Utara).
Ditempat yang sama, General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan & Penyaluran (UIKL) Sulawesi, Suroso Isnandar, mengungkapkan bahwa kesiapan PLN telah didukung sistem kelistrikan di Sulawesi Tenggara dan merupakan pembangkit yang masuk kedalam sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).
Untuk itu, kata Suroso, dengan total daya mampu sistem Sulbagsel mencapai 2269 MW, sistem ini memiliki beban puncak sebesar 1401 MW, sehingga memiliki reserve margin atau cadangan daya sebesar 868 MW.
"Dengan surplus daya saat ini, menunjukkan bahwa suplai daya listrik bukan menjadi masalah untuk Industri besar di Sulawesi Tenggara," tutupnya.
ADVERTISEMENT