PNS di Kendari Mulai Bekerja di Kantor, Usia di Atas 50 Tahun Tetap WFH

Konten Media Partner
9 Juni 2020 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Kendari, Ir Sulkarnain Kadir dalam rilis resmi di Media Center Kota Kendari via Zoom. Foto: tangkapan layar zoom.
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Kendari, Ir Sulkarnain Kadir dalam rilis resmi di Media Center Kota Kendari via Zoom. Foto: tangkapan layar zoom.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pegawai Negeri Sipil Kota Kendari sudah mulai kembali bekerja dengan penerapan dua pola kerja. Hal ini dikarenakan sudah delapan hari ini kasus COVID-19 di kendari stagnan dan menunjukkan trend yang membaik.
ADVERTISEMENT
Penerapan 2 protokol kerja yang diterapkan Pemkot Kendari adalah bagi PNS yang usia di bawah 50 tahun maka akan mulai bekerja di kantor. Namun jika usia di atas 50 tahun maka akan tetap berkeja dari rumah atau Work From Home (WFH).
"Usia di bawah 50 tahun yang boleh ke kantor, namun usia di atas 50 tahun tetap WFH, kemudian yang memiliki penyakit komorbit meski usia di bawah 50 tahun dan berpotensi berbahaya kalau tertular COVID-19 itu juga tidak kita izinkan untuk bekerja di kantor," jelas Sulkarnain Kadir dalam rilis resmi di Media Center Kota Kendari.
Guna memaksimalkan dan memantau PNS benar-benar bekerja dari rumah, Pemkot Kendari sudah menyiapkan sistem berbasis aplikasi menggunakan gelang. Dimana gelang tersebut berfungsi sebagai alat absensi yang sudah memiliki barcode.
ADVERTISEMENT
Bahkan gelang tersebut diklaim Sulkarnain dapat mengetahui siapa saja PNS yang diberi izin berkerja dari rumah namun malah berkeliaran di jam kerja.
"Termasuk yang WFH benar - benar WFH, tidak meninggalkan rumah karena ketika meninggalkan rumah radius 20 meter akan ketahuan, jadi jangan sampi tidak masuk kantor malah ada di pasar di mal. Nah ini yang kita tidak inginkan jadi yang bersangkutan itu benar - benar tetap kita pantau," beber Sulkarnain.
๐™…๐™–๐™ฃ๐™œ๐™–๐™ฃ ๐™ก๐™ช๐™ฅ๐™– ๐™›๐™ค๐™ก๐™ก๐™ค๐™ฌ ๐™ ๐™š๐™ฃ๐™™๐™–๐™ง๐™ž๐™ฃ๐™š๐™จ๐™ž๐™– ๐™™๐™ž ๐™„๐™ฃ๐™จ๐™ฉ๐™–๐™œ๐™ง๐™–๐™ข @๐™ ๐™š๐™ฃ๐™™๐™–๐™ง๐™ž๐™ฃ๐™š๐™จ๐™ž๐™– ๐™™๐™–๐™ฃ ๐™ ๐™ก๐™ž๐™  ๐™ฉ๐™ค๐™ข๐™—๐™ค๐™ก '๐™„๐™†๐™๐™๐™„' ๐™ช๐™ฃ๐™ฉ๐™ช๐™  ๐™ง๐™–๐™œ๐™–๐™ข ๐™ž๐™ฃ๐™›๐™ค๐™ง๐™ข๐™–๐™จ๐™ž ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™–๐™ง๐™ž๐™  ๐™ก๐™–๐™ž๐™ฃ๐™ฃ๐™ฎ๐™– ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™ฉ๐™š๐™ง๐™Ÿ๐™–๐™™๐™ž ๐™™๐™ž ๐™Ž๐™ช๐™ก๐™–๐™ฌ๐™š๐™จ๐™ž ๐™๐™š๐™ฃ๐™œ๐™œ๐™–๐™ง๐™–.
***
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT