Pramuka Nasional di Palembang, IAIN Kendari Tampil dengan Pakaian Adat Muna

Konten Media Partner
12 November 2021 19:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta PWN-PTK Tingkat Nasional yang dilaksanakan di UIN Raden Fatah Palembang. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Peserta PWN-PTK Tingkat Nasional yang dilaksanakan di UIN Raden Fatah Palembang. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN-PTK) XV di gelar di Palembang sejak 10-14 November. Dalam apel perdana bertemakan 'Bhineka Tunggal Ika', IAIN Kendari tampil dengan kostum menggunakan pakaian adat Muna dengan nuansa kuning.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, dalam kegiatan lainnya IAIN Kendari menampilkan kebudayaan Bumi Anoa berupa Tari Kreasi Tiga Etnis Sulawesi Tenggara yang terdiri dari etnis Buton dengan tarian Manca, etnis Muna dengan Ende-ende dan Tolaki dengan Tari Lulo.
Ketua Racana IAIN Kendari, Muhammad Sabri mengungkapkan dua konsep tersebut sebagai andil IAIN Kendari untuk memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Sultra. Menurutnya, dengan pakaian dan tarian yang ditampilkan di PWN, mampu menjadikan Sultra lebih dikenal luas.
“Melalui pentas seni ini kami ingin mengenalkan budaya Sultra kepada teman-teman dari Sabang sampai Merauke. Kegiatan PWN menjadi momentum yang tepat untuk mengusung budaya Sultra ke tingkat nasional khususnya di lingkungan mahasiswa PTK," kata Sabri melalui rilis yang diterima kendarinesia, Jumat (12/11).
ADVERTISEMENT
Event yang bertempat di UIN Raden Fatah Palembang ini, IAIN Kendari mengutus anggota pramuka sebanyak delapan orang terdiri dari empat pramuka putra dan empat pramuka putri untuk mengikuti kegiatan perkemahan luar jaringan. Sedangkan 12 anggota pramuka lainnya ditempatkan di Bumi Perkemahan IAIN Kendari dan mengikuti kegiatan tersebut secara daring.
Pimpinan Kontingen yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III IAIN Kendari, Dr. Herman mengatakan, kegiatan nasional yang dilaksanakan dua tahun sekali ini menjadi sarana bagi anggota pramuka untuk menampilkan kreatifitas dalam memamerkan budaya local disamping kegiatan bakti sosial yang menjadi roh dari kegiatan kepanduan.
“Mereka mendapat kesempatan untuk memaksimalkan semua potensi yang ada di dalam dirinya untuk menjadi generasi yang mandiri, kreatif, dan menumbuhkan sikap inklusif, menerima perbedaan serta mengimlementasikan unsur moderasi beragama sesuai tema yang diusung dalam kegiatan PWN,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama M. Ali Ramdhani dalam sambutannya menjelaskan tujuan terselenggaranya kegiatan ini guna meningkatkan persaudaraan sesama muslim, persaudaraan sebangsa dan persaudaraan antar sesama manusia di kalangan mahasiswa pramuka PTK dan masyarakat.
"Lewat kegiatan ini kami berharap agar peserta mampu meningkatkan pemahaman dan sikap keberagamaan yang inklusif, toleran dan damai di tengah-tengah kebhinekaan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Ali Ramdhani saat menyampaikan laporan pelaksanaan PWN XV PTK di Palembang, Kamis (11/11).
Ia menjelaskan kegiatan PWN PTK XV 2021 pun beragam mulai dari pengembangan wawasan, pelatihan-pelatihan, pentas seni, hingga bhakti pramuka ke masyarakat.
"Pengembangan wawasan mulai dari wawasan moderasi beragama, pencegahan dan penanganan covid-19, dialog pemuda lintas iman dan lainnya," paparnya.
ADVERTISEMENT
Ali Ramdhani menambahkan event yang diselenggarakan dua tahun sekali ini nantinya akan dilakukan pemecahan Rekor Muri 25.000 Pantun Moderasi Beragama, yang akan dicatatkan dalam Musium Rekor Indonesia (MURI).