Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Runutan Kejadian Ular Piton 7 Meter yang Tewaskan Anak SMP di Bombana, Sultra
15 Juni 2020 14:48 WIB
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini masyarakat sempat dihebohkan dengan peristiwa tewasnya anak SMP bernama Alfian (16) dari aksi serangan ular piton berukuran 7 meter, di Pegunungan Kahar, Kelurahan Kasipute, Kecamatan Rumbia, Bombana, Sultra, Minggu (14/6) kemarin.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui Humas Polres Bombana, diketahui korban sedang melakukan kegiatan menyusuri Gunung Kahar untuk mencari air terjun. Kegiatan tersebut dilakukan bersama empat teman lainnya yakni Andi Robin (16), Segal Arifki (14), Saldi (16), dan Sahrul (18).
Menurut kronologi yang dijabarkan oleh Polres Bombana, sekitar pukul 11.00 WITA, korban bersama empat orang lainnya melakukan pendakian gunung.
Dalam perjalanan korban Alfian berjalan paling depan dengan jarak sekitar 10 meter dari empat orang lainnya.
"Tak berselang lama para saksi pun mendengar teriakan korban yang berada di depan sambil meminta tolong. Kemudian saksi Andi Robin bersama Segal Arifki pun bergegas menghampiri korban yang berjarak 10 meter dan mendapati korban dalam keadaan terlilit ular pada bagian leher dan kepala ular mengigit pada bagian paha," terang Paur Humas Polres Bombana, Aipda Fitra, Senin (15/6).
ADVERTISEMENT
Dua orang tersebut sempat menolong korban dengan cara Andi Robin menarik ekor ular dan Segal Arifki memukul kepala ular dengan menggunakan batu, sehingga gigitan ular pada bagian paha terlepas dan ganti menggigit tangan Segal Arifki.
"Namun usaha para saksi menolong sia-sia karena lilitan ular semakin erat. Kemudian Andi Robin yang saat itu ikut membantu, lalu berusaha melepaskan gigitan ular pada Segal Arifki dan akhirnya juga ikut terkena gigitan ular," tambahnya.
Bersamaan saat kejadian tersebut, salah seorang teman korban yang lain, Saldi, kemudian berusaha mencari pertolongan ke kampung terdekat dan bertemu dengan salah seorang warga setempat bernama Alwan. Saldi kala itu membujuk Alwan untuk membantu menyelamatkan korban.
"Dari situlah saksi Alwan ini kemudian memanggil para warga sekitar untuk naik ke gunung dan menolong korban yang terlilit ular. Setibanya di tempat kejadian Alwan kemudian melihat ekor ular besar yang ternyata sedang berada di pohon sambil melilit korban," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Warga pun berinisiatif mengguncang pohon sehingga piton berukuran 7 meter itu melepaskan lilitannya pada korban dan bergegas menuju sungai. Salah seorang warga yang ikut menolong berinisiatif mengayunkan parang ke tubuh piton sebagai upaya membuat gigitan ular tersebut lepas. Setelah lepas, ular pun dibunuh.
Sekitar pukul 15.00 WITA, orang tua korban datang ke lokasi kejadian. Korban kemudian dibawa pulang ke rumahnya di Desa Tongkoseng, Kecamatan Tontonunu, Kabupaten Bombana, untuk dikebumikan.
Hasil investigasi Polres Bombana, korban diketahui tewas akibat lilitan yang berlangsung lama dan juga gigitan ular piton.
Terpisah, Pengolah Data Yanmas Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara(Sultra), Syahbuddin, mengungkapkan bahwa di daerah Bombaana memang masih banyak satwa-satwa liar yang mendiami hutan.
ADVERTISEMENT
"Maka dari itu dikarenakan Bombaana masih kaya akan satwa liar yang hidup di alam, sebaiknya warga selalu berhati-hati ketika akan memasuki hutan," tuturnya.
๐
๐๐ฃ๐๐๐ฃ ๐ก๐ช๐ฅ๐ ๐๐ค๐ก๐ก๐ค๐ฌ ๐ ๐๐ฃ๐๐๐ง๐๐ฃ๐๐จ๐๐ ๐๐ ๐๐ฃ๐จ๐ฉ๐๐๐ง๐๐ข @๐ ๐๐ฃ๐๐๐ง๐๐ฃ๐๐จ๐๐ ๐๐๐ฃ ๐ ๐ก๐๐ ๐ฉ๐ค๐ข๐๐ค๐ก '๐๐๐๐๐ ' ๐ช๐ฃ๐ฉ๐ช๐ ๐ง๐๐๐๐ข ๐๐ฃ๐๐ค๐ง๐ข๐๐จ๐ ๐ข๐๐ฃ๐๐ง๐๐ ๐ก๐๐๐ฃ๐ฃ๐ฎ๐ ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐ฉ๐๐ง๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐ช๐ก๐๐ฌ๐๐จ๐ ๐๐๐ฃ๐๐๐๐ง๐.
***
Geraldy Rakasiwi
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!