news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sah! Buton Punya Pahlawan Nasional, Hapus Stigma Penghianat Bangsa

Konten Media Partner
7 November 2019 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sultan Himayatudin Muhammad Saidi dalam bingkai lukisan. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Sultan Himayatudin Muhammad Saidi dalam bingkai lukisan. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Buton kini patut berbangga hati, perjalanan panjang pengusulan Sultan Himayatudin Muhammad Saidi sebagai Pahlawan Nasional akhirnya membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akhirnya menandatangani Surat Keputusan atas pengusulan Sultan Himayatudin atau yang dikenal dengan gelar Oputa Yikoo sebagai salah satu pahlawan nasional di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu disampaikan langsung Ketua Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Pengusulan Sultan Himayatuddin, Tasrifin Tahara saat dikonfirmasi oleh kendarinesia melalui sambungan telepon.
"Kemarin setelah presiden Jokowi menandatangani Surat Keputusan (SK) itu, dari pihak keementrian nasional menghubungi saya sebagai ketua tim bahwa Sultan Himayatudin sudah ditetapkan sebagai pahlawan nasional", tutur Tasrinfin pada Kamis (07/11).
"Jadi sudah ditanda tangani maka Sultan Himayatudin resmi dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional meski nanti penyerahannya secara sah nanti pada peringatan Hari Pahlawan 10 November nanti," sambungnya
ADVERTISEMENT
Lanjut Tasrifin, ide pengusulan tersebut muncul dari pemerintah Baubau saat ini yang melihat pengusulan Sultan Himayatudin sudah dilakukan jauh hari sebelumnya tetapi gagal.
Berangkat dari kegagalan tersebut kemudian Walikota Baubau membentuk tim untuk mengkaji dan membenahi kekurangan-kekurangan dari pengurusan sebelumnya yang kemudian dituangkan dalam naskah akademik.
"Sebenarya ini sudah lama diusulkan tapi gagal. Nah, dari situ kemudian pak Walikota mengumpulkan kami sebagai tim dan mengevaluasi sebab-sebab kegagalan pada periode sebelumnya dan kami bekerja keras membenahi naskah akademik kemudian dengan memghubungkan rangkaian-rangkaian yang berhubungan dengan sejarah yang sebenarnya, maka dirancang naskah akademik sesuai kaidah kaidah keilmuan," bebernya.
Dikatakan, pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Oputa Yikoo (Sultan Himayatudin) menghapus traumatik dari stigma sejarah yang menyebut Buton merupakan wilayah yang berhianat kepada NKRI.
ADVERTISEMENT
"Karena kita dianggap bangsa penghianat yang bekerja sama dengan Belanda. Padahal sebenarnya dalam bingkai NKRI, Buton adalah salah satu wilayah yang paling penting dan ini di buktikan oleh Sultan Himayatudin yang berjuang bergerilya melawan Belanda pada masa itu," paparnya
"Dengan dikukuhkannya dia (Sultan Himayatudin) oleh negara sebagai pahlawan nasional maka otomatis stigma itu tidak benar. Itu yang harus kita garis bawahi, bahwasanya Buton adalah salah satu bagian penting dalam bingkai NKRI," tukasnya
Tasrifin mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan seluruh masyarakat Buton. Khususnya kepada Wali Kota Baubau dan Gubernur Sultra yang berkomitmen untuk mewujudkan gelar pahlawan nasional kepada Sultan Himayatuddin.
Untuk diketahui, Himayatuddin dikenal pernah menjabat sebagai Sultan Buton ke-XX (1750-1752) dan ke-XXIII (1760-1760). Beliau wafat pada tahun 1776 masehi.
ADVERTISEMENT