Saluran Irigasi Rusak, Lahan Pertanian di Konsel Terancam Puso

Konten Media Partner
12 September 2019 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petani berada di sawah miliknya yang sudah kering, Foto: Jojon/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petani berada di sawah miliknya yang sudah kering, Foto: Jojon/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Sejumlah petani di Kelurahan Ranomeeto, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluh karena saluran irigasi bendungan Ranomeeto rusak.
ADVERTISEMENT
Bendungan ini terletak di Desa Langgea. Penuturan warga, kerusakan saluran air tersebut sudah terjadi sejak November 2018 silam, dengan panjang kerusakan mencapai 30 meter.
Pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Kembang, Anto (43) mengatakan, sampai sekarang belum ada upaya perbaikan yang dilakukan oleh Pemda Konawe Selatan (Konsel).
"Ada 50 hektar padi yang sudah berumur kurang lebih satu bulan terancam kekeringan karena kurangnya suplai air," kata Anto, Kamis (12/9).
Karena itu, kata Anto, petani di daerah tersebut khawatir tidak akan menikmati panennya karena mengalami puso. Hal itu diperparah dengan datangnya musim kemarau.
Merespon hal ini, Ketua DPRD Kabupaten Konsel, Irham Kalenggo mengaku akan membantu menyampaikan aspirasi masyarakat Ranomeeto ke Pemda Konsel.
ADVERTISEMENT
Sebagai solusi jangka pendek, Irham Kalenggo berjanji akan meminta bantuan untuk menyediakan pipa dengan ukuran 8 inci sekitar 20 buah agar air dapat mengalir ke lahan persawahan.
"Tapi ini jangka pendek. Sifatnya sementara saja sembari kita menunggu alsi dari Pemda," ujar Irham.
Ketua DPRD Kabupaten Konsel, Irham Kalenggo, saat bertemu sejumlah petani di Ranomeeto, Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
Lanjut Irham, anggaran perbaikan saluran irigasi di bendungan tersebut sebenarnya sudah ada di APBD Tahun 2019.
"Tugas saya mengawal anggaran untuk ini sudah selesai, eksekusi akhirnya ya Pemda dalam hal ini instansi terkait,” ucap Irham.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Konsel, Nana Sudarna menjelaskan bahwa anggaran perbaikan saluran irigasi itu sudah masuk dalam APBD Perubahan 2019 dan tidak lama lagi tidak disetujui oleh DPRD setempat.
ADVERTISEMENT
Olehnya itu, pihaknya menargetkan proses pengerjaan perbaikan saluran bendungan itu sekitar akhir September atau awal Oktober tahun ini dengan anggaran Rp190 juta.
“Ini penunjukan langsung jadi tidak perlu lelang, karena anggaran di bawah Rp200 juta,” jelas Nana.
Ia pun meminta kepada warga untuk tetap bersabar, karena proses penggunaan anggaran di pemerintahan tidak mudah dan harus melalui proses mekanisme anggaran berdasarkan aturan yang berlaku.
Solusi jangka pendek yang bisa dilakukan agar lahan sawah tersebut tidak puso adalah melakukan mobilisasi air dengan menggunakan pompa dari sumber air terdekat. Itu pun, kata Nana, tergantung dengan ketersedian air di sekitar lahan, apakah bisa mencukupi atau tidak.