Setahun Tewasnya Randi-Yusuf, Ribuan Mahasiswa Kembali Geruduk Polda Sultra

Konten Media Partner
26 September 2020 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ribuan mahasiswa kembali geruduk Mapolda Sultra. Foto: Abdillah/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan mahasiswa kembali geruduk Mapolda Sultra. Foto: Abdillah/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Setahun pasca tewasnya dua Mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Yusuf Kardawi dan Randi yang tewas tertembak saat mengikuti aksi demonstrasi menolak RUU di Kantor DPRD Provinsi Sultra, pada Kamis 26 September 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Tragedi penembakan tersebut juga dikenang sebagai peristiwa September Berdarah atau Sedarah. Sejak peristiwa penembakan itu gelombang demonstrasi terus dilakukan.
Hingga hari ini 26 September 2020 ribuan mahasiswa dari berbagai lembaga dan Universitas yang tergabung dalam Keluarga Besar Yusuf-Randi kembali mempertanyakan kasus penembakan itu.
"Genap sudah setahun kasus penembakan saudara Randi dan Yusuf, namun belum ada kejelasan. Kami menuntut kasus ini diproses seadil-adilnya," teriak salah seorang mahasiswa dalam orasinya.
Ribuan mahasiswa juga mencoba memasuki Mapolda Sultra untuk menemui Kapolda Sultra Brigjen Pol Yan Sultra, namun massa dihalau oleh ratusan personel kepolisian yang disiagakan.
Karena kesal Kapolda Sultra tidak menemui massa aksi mereka lalu mencoba menerobos barikade polisi. Aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi terjadi.
ADVERTISEMENT
"Keluar Kapolda Sultra," teriak salah seorang pendemo menggunakan almamater dan songkok hitam.
"Kapolda Sultra harus bertanggung jawab atas tewasnya Randi dan Yusuf, karena beliau juga dulu menjabat sebagai Wakapolda," teriak lagi seorang pendemo.
Pasca tewasnya dua mahasiswa di kendari, seorang anggota Polri yang bertugas di Polres Kendari, Brigadir AM sudah ditetapkan sebagai tersangka penembak Randi.
Brigadir AM adalah terdakwa kasus tewasnya Randi, dan hingga kini tengah menjalani persidangan.
Namun berbeda dengan kasus tewasnya Yusuf Kardawi yang hingga saat ini belum ada kejelasan siapa pelaku penembakan.
Berbagai lembaga organisasi mahasiswa turut serta dalam aksi kali ini diantaranya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kendari, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
ADVERTISEMENT