Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Setahun Tewasnya Randi-Yusuf, Ribuan Mahasiswa Kembali Geruduk Polda Sultra
26 September 2020 14:24 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tragedi penembakan tersebut juga dikenang sebagai peristiwa September Berdarah atau Sedarah. Sejak peristiwa penembakan itu gelombang demonstrasi terus dilakukan.
Hingga hari ini 26 September 2020 ribuan mahasiswa dari berbagai lembaga dan Universitas yang tergabung dalam Keluarga Besar Yusuf-Randi kembali mempertanyakan kasus penembakan itu.
"Genap sudah setahun kasus penembakan saudara Randi dan Yusuf, namun belum ada kejelasan. Kami menuntut kasus ini diproses seadil-adilnya," teriak salah seorang mahasiswa dalam orasinya.
Ribuan mahasiswa juga mencoba memasuki Mapolda Sultra untuk menemui Kapolda Sultra Brigjen Pol Yan Sultra, namun massa dihalau oleh ratusan personel kepolisian yang disiagakan.
Karena kesal Kapolda Sultra tidak menemui massa aksi mereka lalu mencoba menerobos barikade polisi. Aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi terjadi.
ADVERTISEMENT
"Keluar Kapolda Sultra," teriak salah seorang pendemo menggunakan almamater dan songkok hitam.
"Kapolda Sultra harus bertanggung jawab atas tewasnya Randi dan Yusuf, karena beliau juga dulu menjabat sebagai Wakapolda," teriak lagi seorang pendemo.
Pasca tewasnya dua mahasiswa di kendari, seorang anggota Polri yang bertugas di Polres Kendari, Brigadir AM sudah ditetapkan sebagai tersangka penembak Randi.
Brigadir AM adalah terdakwa kasus tewasnya Randi, dan hingga kini tengah menjalani persidangan.
Namun berbeda dengan kasus tewasnya Yusuf Kardawi yang hingga saat ini belum ada kejelasan siapa pelaku penembakan.
Berbagai lembaga organisasi mahasiswa turut serta dalam aksi kali ini diantaranya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kendari, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
ADVERTISEMENT
Live Update