Soal Kritikan Wartawan, Sandiaga: Pejabat Publik Jangan Baper

Konten Media Partner
11 Februari 2020 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moh. Sadli Saleh, wartawan di Buton Tengah yang dipenjarakan karena tulisan. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Moh. Sadli Saleh, wartawan di Buton Tengah yang dipenjarakan karena tulisan. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kritikan salah seorang wartawan di Buton Tengah, Moh. Sadli Saleh (33) terkait kebijakan Bupati Buton Tengah (Buteng), Samahuddin yang berujung penahanan menuai komentar serius, salah satunya dari Sandiaga Salahuddin Uno. Menurut Sandiaga, level seorang pimpinan atau pejabat publik jangan mudah baper saat dikritik.
ADVERTISEMENT
"Kita enggak boleh Juniper, julit nyinyir dan baper. Ini (kritikan) adalah aspirasi masyarakat, anggap saja sebagai bentuk kecintaan mereka yang menginginkan Indonesia yang lebih baik," kata Sandiaga saat ditemui disalah satu Hotel di Kota Kendari pada Senin (10/02).
Sandiaga mengungkapkan, menjadi seorang pimpinan daerah harus selalu siap menerima konsekuensi kerja, satu diantaranya harus siap menerima segala bentuk masukan dan kritikan baik yang positif, negatif, konstruktif, dan kritik-kritik yang kadang bisa tersinggung. Namun, hal tersebut adalah bagian dari posisi sebagai pimpinan dan pejabat publik.
Sandiaga Salahuddin Uno, saat menghadiri silaturahmi sejumlah kader Partai Gerindra di Kota Kendari. Foto: Abdillah/kendarinesia.
Tak terkecuali kritikan dari insan pers. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini, insan pers adalah salah satu mitra pembagunan dan pilar dalam demokrasi. Sehingga, posisinya harus selalu dilindungi.
ADVERTISEMENT
"Pers ini akan hadir memberitakan berita-berita yang akurat membangun suatu narasi yang positif menghadirkan optimisme dan sebagai mitra tentunya kita harus melindungi insan pers," ungkapnya.
Lanjut Sandi, mempersekusi dan melakukan kekerasan terhadap insan-insan pers adalah hal yang tidak dibenarkan. Dirinya juga mengharapkan agar aparat hukum melindungi insan pers dan kasus-kasus seperti ini tidak terus berulang.
"Karena masyarakat menginginkan berita-berita yang akurat dan bisa menjadi kontrol sosial pembangunan kita jadi jangan ada kasus-kasus ini terus berulang," ungkap Sandiaga.
Abdillah