Konten Media Partner

Staf DPRD dan Pendemo di Kendari Terlibat Adu Jotos, Diduga Perkara Bakar Ban

13 Agustus 2024 19:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendemo di Kendari saat terlibat adu jotos dengan staf DPRD.
zoom-in-whitePerbesar
Pendemo di Kendari saat terlibat adu jotos dengan staf DPRD.
ADVERTISEMENT
Staf Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari dan pendemo terlibat adu jotos di lobby kantor, Selasa (13/08) siang. Insiden itu diduga dipicu perkara bakar ban saat pendemo menggelar aksi.
ADVERTISEMENT
Dari video yang beredar, terlihat para pendemo sedang menggelar aksi. Kemudian seorang staf mengambil ban para pendemo yang hendak dibakar.
Namun staf tersebut mendapatkan perlawanan dari para pendemo. Sehingga para pendemo langsung melakukan pemukulan kepada staf tersebut dan yang lainnya. Kedua pihak langsung terlibat adu jotos.
Seperti diketahui, para pendemo awalnya menggelar aksi unjuk rasa menuntut DPRD agar mencarikan solusi terkait galian Telkom di sejumlah ruas jalan raya yang kerap menelan korban jiwa.
Staf anggota DPRD Kota Kendari, Heri mengungkapkan alasan larangan jika bakar ban dilakukan di tempat tersebut karena berimbas sangat berbahaya. Sebab bisa memicu dampak negatif lain termasuk kerawanan lainnya.
“Makanya kita larang bakar ban di sana. Kita arahkan bakar di bagian luar. Selama ini tidak pernah juga ada yang demo dan bakar ban di area itu, pasti di bagian samping,” ujar Heri.
ADVERTISEMENT
Tetapi para pendemo ngotot ingin membakar ban di tempat yang dilarang. Tidak terima dihalau, kericuhan pun terjadi. Pendemo dan staf terlibat aksi baku pukul.
“Cocok seperti yang di video. Saya di belakang, lihat-lihat mereka. Saya pakai baju kaus, karena kita baru selesai kerja bakti,” bebernya.
Tiba-tiba, ia didatangi seorang pria dan langsung memukul kepala Heri menggunakan kepalan tangan. Tidak hanya itu, pria lainnya yang juga menggunakan baju hitam, celana pendek, dan topi melayangkan pukulan.
Untungnya Heri bisa menghindar. Tidak terima diserang, Heri pun melakukan perlawanan hingga aksi saling serang pun makin memanas.
Sementara Jenderal Lapangan, Ali Sabarno, beralasan bahwa pihaknya datang ke tempat itu secara baik-baik. Tuntutannya adalah menyampaikan aspirasi terkait galian Telkom yang dinilai berbahaya bagi pengguna jalan di Kota Kendari.
ADVERTISEMENT
“Kami datang baik-baik ke Kantor DPRD Kota Kendari, dan kami datang sebagai penyambung aspirasi masyarakat,” pungkasnya.