Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Tidak Ada Anggaran Kebersihan, Tugu MTQ Sultra Tampak Kotor dan Semrawut
14 Februari 2020 12:16 WIB
ADVERTISEMENT
Tugu Religi Sulawesi Tenggara (Sultra), atau sapaan akrabnya Tugu MTQ Sultra, merupakan salah satu obyek wisata yang seringkali dikunjungi oleh wisatawan saat berlibur ke Kota Lulo. Namun, sayang kebersihan kawasan tersebut tak terjaga sehingga tampak kotor dan semrawut. Usut punya usut, icon Sultra satu ini nyatanya tak memiliki anggaran kebersihan sepeser pun oleh pemerintah setempat.
ADVERTISEMENT
Padahal, kawasan Eks Musabaqah Tilawatil Qur'an ini sudah beralih fungsi menjadi alun - alun Kota Kendari ini, hampir disetiap sisinya dipenuhi oleh pedagang yang berjualan berbagai macam makanan dan minuman. Saat siang hingga malam hari akan disesaki oleh para pengunjung untuk menikmati kuliner dikawasan Tugu.
Syangnya, pantauan kendarinesia/kumparan pada Jumat (14/02), sampah-sampah terlihat berhamburan dibiarkan tertiup angin begitu saja. Drainase yang mengelilingi Tugu pun digenangi air bersama sampah-sampah plastik. Selain itu, tumpukan batu dan pasir sisa proyek juga masih terlihat, begitupun taman - taman dipenuhi ilalang yang terlihat tumbuh subur.
Salah satu Anggota Komisi III DPRD Provinsi, Sudirman menyoroti kawasan tugu MTQ yang tak pernah dianggarkan untuk pembersihannya.
Padahal, lanjut Sudirman, anggaran yang digelontorkan untuk revitalisasi kawasan Tugu MTQ untuk tahun 2019 kurang lebih Rp 7 Miliar.
ADVERTISEMENT
"Itukan kerjanya bertahap - tahap yang jelas untuk tahun 2019 itu kurang lebih Rp 7 miliar. Seperti kawasan yang depan itu anggarannya Rp 2,9 miliar kemudian yang dibelakang di area Tugu Rp 3,8 miliar," kata Sudirman melalui sambungan telepon.
Sudirman juga menyoroti proyek revitalisasi tersebut yang katanya dikerjakan asal-asalan. Berdasarkan hasil pantauannya ada beberapa bangunan yang tidak sesuai spesifikasi.
"Yang asal-asalan itu kan kalau terlihat kurang rapi, seperti lantainya miring-miring, terus ada tugu kecil yang tidak simetris, pilar-pilarnya kurang rapi," ungkapnya.
Menurutnya, pihak Dinas Cipta Karya akan segera melakukan perbaikan, setelah itu akan diserahkan kepada Dinas Pariwisata sebagai pengelola. Karena Cipta Karya hanya bertugas membangun adapun untuk pengelolaan Dinas Pariwisata yang lebih berwenang.
ADVERTISEMENT
"Mulai minggu ini setelah dibenahi pihak Cipta Karya akan menyurat ke Pariwisata untuk melepas aset untuk diserahkan ke Dinas Pariwisata agar bisa betul-betul dikelola dengan baik," jelasnya.
Selain itu pengelolaannya akan dijadikan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Hal tersebut perlu dilakukan agar pengelolaanya dapat terkontrol dengan baik, salah satunya terkait perawatan.
"Pengelolanya mungkin akan di UPTD kan, kalau UPTD kontrol keuangannya mudah dan bisa juga digunakan untuk perawatan di lokasi untuk memudahkan perawatan dan kebersihannya," beber Sudirman.
Kami pun mengkonfirmasi ke Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sultra, Pahri Yamsu mengaku akan langsung menindak lanjuti apa yang disoroti DPRD Sultra.
"Kami tindak lanjuti hasil pembicaraan, akan kami panggil kontraktornya agar dibenahi, untuk kebersihan rumput - rumput, sampah, tumpukan pasir dan batu yang mengotori kawasan Tugu MTQ langsung kita bersihkan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pahri juga membenarkan bahwa kawasan Tugu MTQ memang memiliki anggaran kebersihannya. Sehingga ia menyarankan agar Dinas Pariwisata menangani kebersihan kasawan tersebut.
"Tidak ada, tidak ada anggaran kebersihannya dan selayaknya pengelolaannya itu ditangani pariwisata. Setelah ini pengelolaannya juga kita akan komunikasikan untuk diserahkan ke Dinas Pariwisata," tutupnya.
Abdillah