TKD: Terpapar Hoax PKI Penyebab Elektabilitas Jokowi di Sultra Menurun

Konten Media Partner
5 Maret 2019 11:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi saat bertemu ratusan pengusaha muda kendari, disalah satu warung kopi di kendari, Foto: Wiwid/kendarinesiaid
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi saat bertemu ratusan pengusaha muda kendari, disalah satu warung kopi di kendari, Foto: Wiwid/kendarinesiaid
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi - Ma'ruf Amin Sulawesi Tenggara (Sultra) mengungkapkan, elektabilitas Jokowi di Sultra masih kalah dengan Prabowo. Hal itu disebabkan, sebagian besar masyarakat Sultra terpapar berita bohong alias hoax.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya melihat, sebagian besar masyarakat Sulawesi Tenggara ini masih terpapar hoax. Itu yang menyebabkan elektabilitas Jokowi masih rendah," jelas Sekretaris TKD Sultra, Ir Hugua kepada wartawan di Kendari, Senin (4/3).
Hoax yang pertama, kata Hugua, partai pengusung Jokowi, utamanya PDIP dianggap sebagai partai penista agama.
"Yang pertama itu, kami ini di PDIP dianggap partai penista agama. Elektabilitas kami PDIP sempat turun yang juga mempengaruhi elektabiltas Bapak Jokowi," katanya.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PDIP Sultra ini meluruskan, bahwa PDI merupakan partai pengawal agama dan juga pengawal pancasila. Hanya saja bedanya, PDIP menerapkan prinsip 'untukmu agamamu, untukku agamaku'.
"Bagaimana mungkin kami dianggap penista agama sedangkan 90 persen orang PDIP itu muslim," sambungnya.
Ir Hugua Ketua DPW PDIP Sultra, saat menggelar jumpa pers disalah satu cafe di kendari, Foto: Wiwid/kendarinesiaid
Kemudian hoax kedua, kata dia, Jokowi dan PDIP dianggap pro Partai Komunis Indonesia (PKI). Padahal menurutnya, Jokowi dan PDIP konsen menjaga ideologi Pancasila.
ADVERTISEMENT
"Jokowi dianggap PKI, termasuk PDIP dianggap PKI, darimana, kami menjaga ideologi Pancasila kok, kami menjaga umat muslim yang besar ini," tutupnya.
Sementara itu, saat menghadiri pertemuan bersama TKD Sultra di Kendari, Sabtu (2/3), Jokowi mengakui bahwa elektabilitasnya di Provinsi Sultra masih kalah dengan Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo - Sandi.
"Masih kalah sedikit, itu survei Februari ya," kata Jokowi. Ia berharap, di survei berikutnya, elektabilitasnya di Sultra bisa naik.
Seperti diketahui sebelumnya, menurut survey Charta Politika, elektabilitas Jokowi di Sultra hanya 40 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi memperoleh 50 persen dan sisa 10 persen belum menentukan pilihan.
---
Wiwid Abid Abadi