Tuntut Kejelasan Status Pekerja, Ratusan Karyawan PT VDNI Bentrok dengan Aparat

Konten Media Partner
14 Desember 2020 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah alat berat yang ada di dalam perusahaan dibakar massa aksi. Foto: Tangkapan layar video.
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah alat berat yang ada di dalam perusahaan dibakar massa aksi. Foto: Tangkapan layar video.
ADVERTISEMENT
Aksi demonstrasi ratusan buruh PT Virtue Dragon Nikel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) yang digelar pada Senin (14/12) berujung ricuh dengan aparat TNI, Kepolisian dan security perusahan.
ADVERTISEMENT
Aksi lempar batu antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan membuat sejumlah fasilitas perusahaan rusak. Bahkan 3 unit excavator dan satu unit truk tronton dibakar massa aksi buruh.
Aksi unjuk rasa yang dimotori oleh Serikat Perlindungan Tenaga Kerja (SPTK) Kabupaten Konawe dan Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (OPW F-KSPN) Provinsi Sulawesi Tenggara, memblokir jalan hauling industri yang mengakibatkan aktifitas perusahaan lumpuh total.
Massa terlibat aksi dorong dengan aparat keamanan yang berjaga di areal perusahaan PT VDNI. Foto: Sry/kendarinesia.
Bentrok dipicu karena masa aksi tidak diberikan ruang oleh managemen perusahaan untuk bertemu dengan GM PT VDNI Mr Tony Zhou. Masa aksi menuntut agar pihak perusahaan memperjelas status buruh yang sudah bekerja hampir 3 tahun lamanya.
"Kami juga menuntut kenaikan upah bagi pekerja/ buruh yang sudah lebih dari 1 Tahun bekerja, karena kami lihat sudah tidak Sesuai lagi dengan Peraturan pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015, Pasal 42," beber Killing selaku kordinator aksi.
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini diturunkan managemen PT VDNI belum mau berkomentar. Siuasi di areal perusahaan PT VDNI juga mulai berangsur membaik, meski aksi blokir jalan dan mogok kerja para buruh terus berlanjut yang direncanakan hingga 3 hari kedepan.