Ular Piton 7 Meter Lilit Anak SMP di Sultra hingga Tewas

Konten Media Partner
15 Juni 2020 10:02 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ular piton. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ular piton. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Alfian (16), remaja yang masih duduk di bangku Kelas II salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) tewas dililit ular piton sepanjang tujuh meter.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu terjadi di Pegunungan Kahar, Kelurahan Kasipute, Kecamatan Rumbia Tengah, Kabupaten Bombana pada Minggu (14/6) sore.
Dari keterangan saksi-saksi yang dihimpun kendarinesia, saat itu korban bersama empat rekannya, Andi Robin (16), Segal Arifki (14), Saldi (16) dan Sahrul (18).
Saat itu mereka bermaksud mencari air terjun di pegunungan. Namun dalam perjalanan, korban yang berjalan agak terpisah dengan rekan-rekannya tiba-tiba berteriak minta tolong.
Saat keempat rekannya berbalik, Alfian sudah dililit ular piton. "Ekornya melilit pada bagian kepala, disitu saya lihat kawan saya sudah berteriak dan kita berusaha selamatkan," ujar Robin.
Alfian (16), korban tewas di lilit ular piton di Kabupaten Bombana. Foto: Istimewa.
Keempat rekan korban sebenarnya sudah berusaha membantu dengan cara memukul-mukul ular tersebut. Namun ular piton terus melilit, rekan korban kemudian berinisiatif meminta bantuan warga yang berjarak kurang lebih tiga kilo meter dari lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
Sayang, saat warga setempat sampai di lokasi, korban sudah tidak bernyawa. Warga pun menemukan ular piton tersebut sudah berada di pinggir sungai. Warga kemudian membunuh ular tersebut.
Kapolsek Rumbia, IPTU Muhammad Nur Sultan yang dikonfirmasi wartawan membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan korban bersama rekannya mencari air terjun dengan mengikuti alur sungai.
"Di sana itu tidak ada permandian. Mungkin alur sungai saja dia ikuti. Menurut keterangannya dia ada dua orang digigit ular. Satu ini waktu mau menolong," ujar IPTU Muhammad Nur.
๐™…๐™–๐™ฃ๐™œ๐™–๐™ฃ ๐™ก๐™ช๐™ฅ๐™– ๐™›๐™ค๐™ก๐™ก๐™ค๐™ฌ ๐™ ๐™š๐™ฃ๐™™๐™–๐™ง๐™ž๐™ฃ๐™š๐™จ๐™ž๐™– ๐™™๐™ž ๐™„๐™ฃ๐™จ๐™ฉ๐™–๐™œ๐™ง๐™–๐™ข @๐™ ๐™š๐™ฃ๐™™๐™–๐™ง๐™ž๐™ฃ๐™š๐™จ๐™ž๐™– ๐™™๐™–๐™ฃ ๐™ ๐™ก๐™ž๐™  ๐™ฉ๐™ค๐™ข๐™—๐™ค๐™ก '๐™„๐™†๐™๐™๐™„' ๐™ช๐™ฃ๐™ฉ๐™ช๐™  ๐™ง๐™–๐™œ๐™–๐™ข ๐™ž๐™ฃ๐™›๐™ค๐™ง๐™ข๐™–๐™จ๐™ž ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™–๐™ง๐™ž๐™  ๐™ก๐™–๐™ž๐™ฃ๐™ฃ๐™ฎ๐™– ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™ฉ๐™š๐™ง๐™Ÿ๐™–๐™™๐™ž ๐™™๐™ž ๐™Ž๐™ช๐™ก๐™–๐™ฌ๐™š๐™จ๐™ž ๐™๐™š๐™ฃ๐™œ๐™œ๐™–๐™ง๐™–.