Konten Media Partner

Viral, Pria dan Wanita Beda Agama Masuk Islam Sebelum Menikah

24 April 2019 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yanuar Rustanto (44) saat menikah dengan Komang Suratmini (32) di KUA Wua-wua, Kota Kendari, Selasa (16/04). Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Yanuar Rustanto (44) saat menikah dengan Komang Suratmini (32) di KUA Wua-wua, Kota Kendari, Selasa (16/04). Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Kisah antara dua pemuda beragama Kristen dan Hindu di Kota Kendari yang memutuskan memeluk agama Islam sebelum menikah viral di media sosial. Pernikahan yang menghebohkan itu berlangsung pada Selasa (16/4) di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Wua-wua, Kota Kendari.
ADVERTISEMENT
Kisah pernikahan yang diawali dari perbedaan agama itu dialami oleh Yanuar Rustanto (40), seorang pemuda beragama Kristen. Sedangan sang wanita bernama Komang Suratmini (32), dara beragama Hindu asal Desa Puudaria Jaya, Kabupaten Konawe.
Sebelum melaksanakan ijab kabul di kantor KUA, keduanya didampingi keluarga menemui Kepala KUA Wua-wua, Musdar, yang langsung memberikan pemahaman kepada keduanya beserta keluarganya. Dalam pernikahan itu, Yanuar memberi mahar seperangkat alat sholat.
"Sebelum menikah, mereka akhirnya bersyahadat masuk Islam. Disaksikan dua orang saksi dari KUA dan keluarga masing-masing mempelai," terang Musdar, Rabu (24/04).
Menurut Musdar, kedua pasangan tersebut mengaku tak ada paksaan sama sekali untuk memeluk Islam. Bahkan keduanya, lanjut dia, sudah mempelajari banyak tentang agama Islam sebelum menikah.
ADVERTISEMENT
Informasi yang dihimpun kendarinesia, kedua pasangan ini sudah merencanakan pernikahan cukup lama. Hanya saja, tak ada pihak yang berani mengambil resiko menikahkan keduanya karena beda agama.
Namun akhirnya, keduanya menemukan 1 keputusan bulat untuk memeluk Islam setelah mempelajarinya secara diam-diam.
KUA Wua-wua menggelar ijab kabul terhadap dua pasangan ini, Foto: Istimewa
Bahkan, Musdar mengatakan, keluarga mempelai wanita sangat antusias pada ijab kabul. "Malah, puluhan orang anggota keluarganya datang dan memenuhi halaman parkir kantor dengan kendaraan mereka," sambung Musdar.
Musdar menjelaskan, mempelai pria merupakan seorang duda yang sudah dilengkapi dengan bukti administrasi dari Kantor Pengadilan Agama. Setelah seluruh syarat administrasi lengkap, barulah KUA menikahkan mereka. "Semua bukti perceraian dan administrasi dibawa kepada kami. Berdasarkan itu saya berani nikahkan mereka," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelum benar-benar memeluk Islam. Komang Suratmini ternyata sering mengenakan jilbab. Pasalnya, ia berkuliah di Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk anak usia dini. Dan, kampus memiliki aturan berhijab bagi wanita saat beraktifitas di kampus.
"Waktu masih agama Hindu, di kampus saya pakai hijab. Di rumah tidak pakai, saya lepas," ujar Komang Suratmini.
Hal itulah yang membuat Komang tertarik dengan agama Islam."Pas waktu saya mau minta izin kepada keluarga, mereka awalnya menolak. Tapi, Alhamdulillah mereka menerima akhirnya," tambah Suratmini.
Kemudian ia juga membicarakan mengenai ketertarikannya dengan agama Islam kepada Yanuar, sang kekasih. Bak gayung bersambut, Yanuar, yang saat itu masih beragama Kristen ternyata sudah lebih dulu tertarik dengan agama Islam. Bahkan, Yanuar sudah mempelajari lebih jauh tentang agama Islam.
Yanuar Rustanto dan Komang Suratmini menunjukkan buku nikahnya usai menggelar pernikahan di KUA Wua-wua, Kota Kendari, Selasa (16/4). Foto: Istimewa.
Kepada wartawan, Komang mengaku berkenalan dengan Yanuar sehak 2018 lalu. Kemudian, keduanya memutuskan menjalin kasih sejak Januari 2019. Perkenalan yang cukup singkat itu lalu mengantarkan keduanya ke jenjang pernikahan.
ADVERTISEMENT
"Saya dikenalkan teman kantor. Disitu saya mulai berteman kemudian kami putuskan membina rumah tangga," katanya.
Untuk memantapkan langkahnya, Komang menerima pinangan Yanuar dan masuk Islam. Keduanya sering meminta nasihat tentang pernikahan kepada Kepala KUA Kendari, Musdar.
"Dia sering curhat. Kita kasih petunjuk, berdasarkan diskusi dengan orang kantor KUA, Alhamdulillah mereka setuju," tambah Musdar.
Musdar menjelaskan, sebelum menikah dengan Yanuar di KUA, mempelai wanita terlebih dahulu dilepas dengan upacara adat di kampungnya. Upacara pelepasan ini dihadiri sejumlah tokoh agama setempat.
"Nantinya, mereka tak perlu pakai mahar banyak karena sudah melalui proses upacara yang dihadiri seluruh keluarga," ujarnya.
---