Konten Media Partner

Warga Temukan Kerangka Manusia di Buton Tengah, Korban Alami Gangguan Kejiwaan

24 Juni 2024 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi saat melakukan identifikasi kerangka yang ditemukan di Buton Tengah.
zoom-in-whitePerbesar
Polisi saat melakukan identifikasi kerangka yang ditemukan di Buton Tengah.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga Desa Watorumbe Bata, Kecamatan Mawasangka Tengah (Masteng), Buton Tengah (Buteng) menemukan kerangka manusia di dalam hutan, pada Minggu (23/6).
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Buteng, AKP Sunarton mengungkapkan setelah dilakukan proses identifikasi korban diketahui bernama Ariani (39), warga Desa Watorumbe Bata yang dilaporkan hilang pada November 2023 lalu.
“Iya benar penemuan kerangka manusia oleh warga Desa Watorumbe Bata,” kata Sunarton kepada wartawan, Senin (24/6).
Sunarton mengungkapkan kronologi penemuan bermula ketika warga berbondong-bondong menuju hutan. Warga saat itu hendak meninjau lokasi tempat pembuangan sampah (TPS).
Lokasi tempat pembuangan sampah akhir itu terletak sekitar 2 kilometer masuk ke dalam hutan. Saat sedang memantau lokasi, tiba-tiba warga menemukan benda mencurigakan. Ternyata, benda mencurigakan itu merupakan kerangka manusia.
“Setiba di lokasi, rombongan melihat ada kerangka manusia yakni tengkorak kepala,” ujar dia.
Warga lalu mencari kerangka lainnya dan ditemukan tulang belulang nyaris utuh setelah dikumpulkan. Warga pun melaporkan kejadian itu ke polisi. Polisi gerak cepat datang melakukan olah TKP dan identifikasi.
ADVERTISEMENT
“Setelah dilakukan identifikasi, korban bernama Ariani warga Desa Watorumbe Bata yang hilang sejak hari Kamis tanggal 2 November 2023 lalu,” ujarnya.
Dari keterangan kakak korban, sepulang merantau di Papua, korban memang mengalami gangguan kejiwaan. Korban sudah sering meninggalkan rumah namun baru kali ini tidak pulang.
“Korban memang mengalami gangguan kejiwaan, kadang normal dan kadang kambuh. Korban sudah sering meninggalkan rumah, namun baru kali ini korban tidak pulang,” pungkasnya.