Menerapkan Konsep Matematika terhadap Anak Usia Prasekolah

keneisha hayfa
Saya adalah mahasiswi aktif di jurusan pendidikan matematika, fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, UIN Jakarta.
Konten dari Pengguna
5 November 2021 13:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari keneisha hayfa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustration by unplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustration by unplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Matematika menjadi salah satu ilmu yang dibutuhkan dalam kehidupan individu di dunia ini. Karena matematika memiliki peran penting, yang berhubungan langsung bagi kemajuan peradaban manusia. Dengan salah satu contoh, apabila seorang ibu membeli baju di pasar swalayan sebesar sekian dan mendapatkan potongan harga sebesar sekian, yang mengharuskan pedagang untuk menghitung jumlah harga tersebut menggunakan konsep aritmatika sosial. Maka dari itu, pentingnya peran matematika ini sudah terlihat dari mata pelajaran matematika yang ada sejak SD hingga menduduki bangku perkuliahan. Bahkan, pengenalan konsep matematika ini mulai diajarkan kepada anak usia prasekolah yang memulai pendidikan di taman kanak-kanak (TK).
ADVERTISEMENT
Apa yang dimaksud dengan anak usia prasekolah?
(Gustian, 2001) mengatakan bahwa anak usia prasekolah atau yang biasa kita kenal dengan masa taman kanak-kanak (early childhood) berada dalam rentan usia 3-5 tahun. Disebut masa prasekolah karena anak sudah mulai mempersiapkan diri memasuki dunia sekolah melalui kelompok bermain dan taman kanak-kanak. Lalu, ada yang menjelaskan juga bahwa anak usia prasekolah adalah anak yang mempunyai usia di bawah 7 tahun dan pada usia ini pula, anak bisa dituntut ke arah yang positif atau ke arah yang bisa membantu perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, mengasah logika dan daya cipta yang diperlukan oleh anak tersebut.
Kesimpulan dari beberapa pengertian di atas adalah anak usia prasekolah adalah anak yang berusia di bawah 6 tahun dan pada usia ini, anak sedang mempersiapkan diri atau sudah menjalani pendidikan di taman kanak-kanak.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa itu konsep matematika dan bagaimana penerapan nya kepada anak usia prasekolah?
Konsep matematika adalah sesuatu yang membantu pikiran kita untuk mengumpulkan dan mengklasifikasikan sejumlah objek, lalu merangkai sebab akibat suatu konsep matematika yang disusun berdasarkan konsep-konsep sebelumnya dan dasar bagi konsep-konsep selanjutnya. Konsep matematika diajarkan dengan tujuan mengembangkan pandangan untuk berpikir kritis, logis, dan sistematis serta mengasah logika manusia. Konsep matematika ini harus dipelajari dan dipahami betul sejak anak usia dini. Berikut ini adalah beberapa konsep matematika yang perlu diajarkan kepada anak usia prasekolah :
1. Konsep Angka
Mengenalkan angka kepada anak dapat dilakukan melalui permainan atau kegiatan yang menyenangkan, yang bisa menarik perhatian anak dan membuat anak mudah dalam menangkap pembelajaran yang diberikan. Di bawah ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengajarkan konsep angka kepada anak usia prasekolah :
ADVERTISEMENT
• Menghitung jumlah makanan yang dimakan
Makanan yang bisa dijadikan inspirasi adalah berupa buah yang sudah dipotong kecil atau bisa berupa makanan berat khusus anak. Konsep ini bisa diajarkan dengan memberi tahu jumlah suapan yang sudah diberi kepada anak atau menghitung jumlah potongan buah yang ada sebelum dimakan.
• Menghitung benda-benda di jalanan
Cara ini sangat efektif untuk mengenalkan konsep angka apabila anak memiliki kesempatan untuk pergi keluar rumah dengan mengajarkan anak menghitung benda yang ada di jalanan. Contoh nya seperti menghitung ada berapa kucing yang berlalu lalang, menghitung jumlah kelopak bunga yang ada di pot dan masih banyak lainnya.
• Menyanyikan lagu tentang angka
Bernyanyi bersama adalah salah satu cara untuk mengajarkan konsep angka kepada anak. Lagu nya tentu lagu yang menyenangkan, bisa berupa lagu anak yang diubah lirik nya sesuai dengan konsep angka. Contohnya adalah mengganti lirik lagu Sayang Semuanya yaitu “Satu satu, ada satu hidung. Dua dua, ada dua tangan.”
ADVERTISEMENT
2. Hubungan Geometri dan Ruang
Geometri adalah ilmu dalam matematika yang membahas hubungan antara garis, sudut, bidang dan bangun-bangun ruang. Beberapa contoh dari bentuk geometri yang banyak ditemukan di sekitar manusia adalah penggaris yang berbentuk persegi panjang, piring yang berbentuk lingkaran, serta masih banyak lainnya. Salah satu cara untuk mengajarkan hubungan geometri dan ruang kepada anak usia prasekolah adalah :
a) Menyiapkan beberapa pilihan mainan kesukaan anak yang memiliki berbentuk geometri.
b) Membiarkan anak menebak bentuk dari benda yang dia pilih.
c) Jika anak bisa menjawab, bisa untuk diberi hadiah kecil sebagai bentuk pencapaian nya.
d) Jika anak belum bisa menjawab, bisa mengajak anak melakukan hal yang ia suka dengan tetap mengajarkan bentuk geometri atau memberi mainan dengan bentuk yang serupa.
ADVERTISEMENT
e) Tidak lupa untuk memberitahu anak tentang ciri-ciri dari bentuk geometri yang telah diajarkan jika anak tersebut telah mengetahui bentuk geometri dari benda yang dia pilih.
f) Kemudian, meminta anak untuk menebak serta memberitahu ciri-ciri dari bentuk tersebut hingga semua bentuk geometri diketahui dan dipahami oleh anak.
3. Konsep memilih dan mengelompokkan
Memilih dan mengelompokkan meliputi kemampuan mengamati perbedaan antara barang yang satu dengan barang lainnya sesuai dengan kelompoknya. Cara mengamatinya bisa berupa menyentuh, mendengar, mencium dan masih banyak lainnya. Salah satu cara untuk mengajarkan konsep memilih dan mengelompokan kepada anak usia prasekolah adalah :
• Menyiapkan dua barang berbeda tetapi masih satu jenis. Salah satu contoh barang nya adalah bola tenis dan bola pingpong.
ADVERTISEMENT
• Lalu, mengajak dan membiarkan anak untuk membedakan, menyentuh, dan mengamati bola tersebut serta memasukan bola tersebut ke wadah yang telah ditentukan.
• Jika anak masih belum paham cara memilih dan membedakannya, yang harus dilakukan adalah menjelaskan perbedaannya dan memberi kesempatan anak untuk mengelompokkan nya lagi.
4. Konsep Pengukuran
Konsep pengukuran adalah kemampuan untuk membandingkan sesuatu yang diukur menggunakan jengkal tangan atau benda sekalipun. Konsep pengukuran ini dibutuhkan untuk melatih anak mengembangkan kemampuan dalam membedakan ukuran suatu hal atau benda. Salah satu cara untuk mengajarkan konsep pengukuran kepada anak usia prasekolah adalah :
• Mengukur panjang mainan dengan menggunakan jengkal tangan. Kemudian, melakukan pengukuran tersebut kepada mainan yang lain nya lalu membandingkan perbedaan ukurannya terhadap kedua mainan tersebut.
ADVERTISEMENT
Peran matematika sangat penting terhadap kehidupan bagi orang dewasa maupun anak-anak sekalipun. Untuk hal pengajaran dan penggunaannya terhadap orang dewasa dan anak-anak pun jelas berbeda. Pengenalan matematika kepada anak usia prasekolah diharuskan untuk sesuai dengan pola pikir anak, agar anak dapat menangkap dan memahami pembelajaran tersebut dengan baik dan tetap dalam konteks matematika tersebut. Supaya anak tidak mengalami kesulitan dalam mempelajarinya, maka diusahakan untuk mengajarkan nya dengan bantuan hal hal yang anak suka, misalnya dengan metode belajar sambil bermain. Beberapa contohnya adalah mengenalkan konsep angka kepada anak dengan bantuan nyanyian atau mengenalkan konsep pengukuran dengan bantuan mainan kesukaannya sebagai alat yang diukur dengan alat ukur bantuan atau jengkal tangan nya sendiri. Dengan begitu, pembelajaran terasa lebih menyenangkan dan anak mampu menerima banyak pengetahuan baru dihidupnya.
ADVERTISEMENT