1,1 Juta Batang Rokok Ilegal Gagal Beredar di Karimun

Konten Media Partner
25 Agustus 2021 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barang bukti rokok ilegal yang diamankan Bea Cukai Karimun. Foto: Dok. Bea Cukai
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti rokok ilegal yang diamankan Bea Cukai Karimun. Foto: Dok. Bea Cukai
ADVERTISEMENT
Bea Cukai Karimun menggagalkan upaya penyelundupan 1,196 juta batang rokok yang akan diedarkan di wilayah Karimun, Kepulauan Riau. Seluruh rokok tersebut tanpa dilengkapi pita cukai.
ADVERTISEMENT
Petugas menemukan rokok ilegal itu saat melakukan aktivitas bongkar muat dari kapal ke sarana pengangkut 3 unit mobil di salah satu dermaga di kawasan Kolong, Karimun, Sabtu (21/8).
"Saat salah satu sarana pengangkut dengan nopol BP 9001 DY tiba di lokasi dermaga, langsung melakukan kegiatan muat barang dari kapal dengan penampakan kotak-kotak berlapis plastik hitam," ucap seksi humas KPPBC TMP B Karimun, Winarto, dalam keterangannya, Rabu (25/8).
Ia menjelaskan, pihaknya tidak lantas melakukan penindakan saat aktivitas bongkar muat rokok ilegal tersebut. Pada pukul 21.00 WIB, didapati mobil truk tersebut berhenti di gudang komplek pertokoan di jalan Letjen Suprapto, Sei Raya, Meral.
"Setelah dilakukan pemantauan dan disinyalir terdapat kegiatan bongkar di gudang tersebut. Sekiranya pukul 22.00 WIB dilakukan penindakan terhadap sarana pengangkut tersebut dan dilakukan pemeriksaan gudang," jelasnya.
Ilustrasi rokok ilegal. Foto: Khairul S/kepripedia.com
Setelah dilakukan pencacahan, didapati 896.000 batang rokok merk H&D Red SKM dan 300.000 batang rokok merk H&D Light SPM dengan perkiraan nilai barang Rp. 1.364.197.760.
ADVERTISEMENT
"Potensi kerugian negara atas kasus ini pada sektor cukai sebesar Rp 639.900.000," bebernya.
Winarto menambahkan, seluruh barang bukti beserta sarana pengangkut rokok ilegal tersebut dibawa menuju kantor Bea Cukai Karimun untuk diperiksa lebih lanjut.
"Mobil dan barang selanjutnya dibawa menuju Kantor Bea Cukai Karimun untuk dilakukan proses lebih lanjut," tutupnya.