Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
10 Tempat Wisata yang Cocok Dikunjungi Saat Rayakan Tahun Baru 2021 di Bintan
23 Desember 2020 14:20 WIB
ADVERTISEMENT
Tidak terasa kita sudah memasuki akhir tahun 2020, dan akan segera mengawali tahun 2021 yang tinggal menghitung hari.
ADVERTISEMENT
Berlibur tidak harus jauh-jauh sampai keluar negeri ditengah Pandemi ini, ada banyak cara untuk menikmati perayaan pergantian tahun 2021 nanti, salah satunya dengan mengunjungi beberapa tempat yang belum pernah anda kunjungi di Pulau Bintan.
Liburan dengan menikmati kemeriahan malam pergantian tahun ini di negeri sendiri rasanya juga sudah sangat komplit, salah satunya di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Kebijakan pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang tidak diwajibkan rapid test antigen, akan menjadi solusi aman berwisata di pulau maritim ini.
Berikut ini ada 10 tempat yang bisa anda singgahi saat merayakan tahun baru di Pulau Bintan, berikut lokasinya.
Anmon Resort Bintan
Resort mewah Anmon yang terdapat di Lagoi, Bintan Resort, Kabupaten Bintan, dengan glamping bertema gurun, penginapan ini memberikan sensasi berlibur gaya suku indian seperti di negeri paman Sam.
ADVERTISEMENT
Sebuah resort nomadic tourism ini, bisa membuat Anda yang berkunjung akan terpana dengan pesonanya. Tidak itu saja, Anda juga bisa menikmati wahana Crystal Lagoon, laguna air laut buatan terbesar di Asia Tenggara!
Letaknya hanya 5 menit dari dermaga Bandar Bentan Telani (BBT), di resor tepi laut Treasure Bay. Anmon memiliki luas 20.000 meter persegi dengan 100 tenda mewah bergaya teepee. Dilengkapi kamar mandi pribadi dan teras tertutup. Berbagai fasilitas melengkapi liburan Anda, misalnya Wifi gratis, sarapan, parkiran, AC, dan aman untuk anak-anak.
Desa Wisata Ekang, D'Bamboo Kamp
Desa Wisata Ekang menyediakan wisata yang berbeda di Pulau Bintan yang kadung lekat dengan wisata bahari dan sport tourism. Destinasi ini hadir dengan konsep berbasis alam dan lingkungan. Cocok banget dikunjungi bersama keluarga. Terdapat berbagai pelajaran untuk menambah wawasan si kecil. Ada taman tempat anak berinteraksi dengan kelinci. Anak-anak juga bisa belajar berkebun. Memahami sekaligus menanam berbagai macam tumbuhan. Apalagi saat pagi hari, udaranya begitu sejuk dan asri.
ADVERTISEMENT
Untuk menuju ke Desa Wisata Ekang cukup mudah. Jika datang dari arah Tanjung Uban. Langsung saja menuju ke Simpang Lagoi. Tidak jauh dari Surau Baiturrahman, terdapat gapura berupa spanduk bertuliskan Desa Wisata Ekang. Berjalan lagi sejauh 1,5 Km, pengunjung akan tiba di destinasi ini.
Kampong Teripang
Di Kepulauan Riau, Kabupaten Bintan terdapat sebuah edu-ecotourism bernama "Kampong Teripang". Letaknya di Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang. Destinasi wisata yang menawarkan wisata rekreasi dan edukasi berbasis sumberdaya bahari yakni teripang.
Kampong Teripang punya banyak produk dari teripang dan protein ikan yang dibuat sendiri. Misalnya kolagen, serum wajah, biskuit dan juga makanan dan minuman yang sajikan di Longdrip. Disini seperti paket komplit karena selain dikenalkan tentang sejarah, pengolahan dan manfaat Teripang, menginap di atas laut dan berkarang, Anda juga diajari beberapa keterampilan di Club Kampong Teripang. Ada beberapa kegiatan yang disediakan untuk pengunjung. Misalnya, tamu akan diajak membuat lotion, sabun, kokedama dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Vihara Patung Seribu
Arsitektur megah layaknya tembok China langsung menyambut saat saya tiba di komplek Vihara Ksitigarbha Bodhisattva. Tempat ini lebih familiar disebut Vihara 1000 Patung.
Patung-patung ini sebenarnya tak mencapai angka seribu. Namun, untuk menyederhanakan penyebutan, maka disebutlah vihara ini sebagai Vihara 1.000 Patung. Patung-patung ini juga disebut sebagai Arahat. Terletak di Jalan Asia Afrika KM.14, vihara ini mulai dibangun sejak tahun 2004 lalu.
Sedikit tips, untuk bisa menikmati keindahan dan suasana yang maksimal dari Vihara 1000 patung ini, sebaiknya kamu bisa datang di hari perayaan Imlek. Pasalnya, bukan hanya Vihara ini akan ramai pengunjung tapi juga banyak jamaat yang melakukan ibadah dan ziarah. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke vihara ini, bisa berkunjung di hari Selasa-Minggu mulai pukul 07.30 – 17.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Pulau Penyengat
Pulau Penyengat berada di Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau kecil tersebut ternyata menyimpan sejarah yang begitu menarik untuk ditelusuri wisatawan. Ada deretan situs bersejarah yang disuguhkan dalam rangkaian wisata yang siap memberi experience tak terlupakan seperti tour Masjid Raya Sultan Riau. Menurut catatan Raja Hamzah, seorang sejarawan Pulau Penyengat menulis, sejarah pembangunan masjid pertama terbuat dari kayu.
Pulau ini dikenal sebagai pulau hadiah perkawinan dari Sultan Mahmud Syah kepada sang istri, Engku Puteri Raja Hamidah pada 1803. Karena berkedudukan di sana, banyak masyarakat yang mulai berdatangan untuk tinggal di pulau tersebut sehingga Pulau Penyengat semakin ramai. Di saat itu pula lah Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang yang dipimpin sultan memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahan ke Pulau Penyengat.
ADVERTISEMENT
Klenteng Sun Tekong, Senggarang
Kecamatan Senggarang yang terletak di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau jadi salah satu kawasan yang menyimpan rekam jejak berkembangnya komunitas keturunan China. Wisatawan dapat menelusuri rekam jejak Tionghoa di Tanjungpinang lewat tour yang diadakan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Senggarang.
Mulai dari berbagai klenteng hingga kawasan pemukiman tionghoa. Senggarang dikenal sebagai pusat tempat tinggal orang tionghoa tiochiu setelah eksodus besar-besaran masyarakat Melayu ke wilayah Malaysia dan Singapura pasca kekalahan Raja Haji Fisabililah.
Klenteng Sun Tekong atau Dewa Langit, jadi klenteng terbesar di antara ketiga klenteng tertua yang ada di Senggarang. Selain itu di Senggarang juga terdapat tiga klenteng bersejarah yakni Klenteng Dewi Macou atau Dewi Laut, Klenteng Sun Tekong atau Dewa Langit dan Klenteng Dewa Bumi/Tanah, Dewa Tai Ti Kong. Ketiga klenteng ini dipercaya sudah ada sejak tahun 1880-an. Hingga kini klenteng masih aktif digunakan untuk ibadah.
ADVERTISEMENT
Jembatan Dompak I
Salah satu ikon di Tanjungpinang adalah Jembatan Dompak I. Jembatan tersebut diberi nama jembatan Sultan Mahmud Riayat Syah. Memiliki panjang hingga 1,5 km, jembatan ini berdiri kokoh dengan pondasi yang dibangun di dasar laut yang menghubungkan Pulau Dompak dan Tanjungpinang. Termasuk salah satu jembatan terpanjang di Indonesia, lho.
Kemegahan jembatan ini ternyata memakan waktu dan energi yang tidak sedikit. Ada sekitar delapan tahun hingga akhirnya sebuah pemikiran dari Ismeth Abdullah, Gubernur Kepri kala waktu itu hingga kini bisa terwujud.
Gedung Gonggong
Sepintas, bangunan ini mengingatkan kita akan Keong Mas di Taman Mini Indonesia Raya, Jakarta. Dibalut dengan atap berwarna emas, Gedung Gonggong didesain menyerupai siput laut, dengan dinding yang terbuat dari kaca gelap. Terletak di kawasan Laman Boenda, Gedung Gonggong menjadi pusat informasi kebudayaan bagi para wisatawan yang tengah berkunjung ke kota Tanjungpinang.
ADVERTISEMENT
Masuk ke dalam, Gedung Gonggong memiliki dua lantai. Lantai pertama berisikan pusat oleh-oleh khas Tanjungpinang, sedangkan di lantai kedua terdapat museum mini dengan televisi berisikan informasi tentang kebudayaan di Tanjungpinang.
Jalan-jalan kamu ke Gedung Gonggong makin lengkap saat bersantai di Laman Boenda. Sambil berburu pemandangan sunset cantik, terdapat pula taman bermain untuk anak dengan berbagai wahana yang menyenangkan.
Gurun Pasir Busung dan Telaga Biru
Destinasi ini menawarkan pemandangan yang indah bak gurun di Timur Tengah. Tak hanya itu, gurun ini juga memuat telaga biru yang mampu menjadi penyegar mata.
Inilah Gurun Pasir Telaga Biru di Dusun Busung, Kecamatan Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Letaknya sekitar 45 menit perjalanan darat dari bandara RHF Tanjungpinang maupun dari pelabuhan Tanjungpinang. Jika dari pelabuhan Tanjun Uban hanya sekitar 15 menit saja.
ADVERTISEMENT
Tidak disangka jika gurun pasir ini sebelumnya adalah area penambangan pasir bauksit yang kini sudah mengeras seperti karang. Penambangan sudah lama dihentikan sejak Orde Baru masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Pengudang Mangrove
Kabupaten Bintan punya kekayaan pesona bahari, kuliner, kesenian, dan lainnya yang menjadi daya tarik wisata tersendiri. Jika bicara soal alam di Bintan, maka yang paling khas adalah hutan bakau (mangrove).
Pengudang Bintan Mangrove, sebuah ekowisata di Desa Pengudang, Kabupaten Bintan. Menyusuri keasrian hutan bakau sejauh empat kilometer itu dengan speedboat terasa sangat mengasyikkan. Pesona rimbunnya pepohonan bakau sungguh menentramkan jiwa.
Ada puluhan jenis bakau yang tumbuh di Pengudang Bintan Mangrove, seperti spesies Rhizophora, Bruguiera, Xylocarpus. Ada juga tumbuhan lainnya, seperti pandan dan palem. Semuanya menawarkan daya tarik tersendiri.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya keasrian flora, kelangsungan hidup fauna di sekeliling sungai juga tampak damai. Selama menyusuri sungai, kita bisa mendengar burung-burung berkicau, melihat monyet-monyet bergelantungan di atas pohon, berang-berang berenang, hingga biawak yang berlari cepat. Ya, di sini biawak hidup sesuai kodratnya, alih-alih memanjat pagar di kompleks perumahan.
Selain 10 destinasi di atas, masih banyak lagi yang bisa Anda kunjungi saat ke Pulau Bintan. Nah, tunggu apalagi, ayo rencanakan liburanmu kesini. Berbagai pilihan menginap dari resort ditepian pantai, di gunung, pemancingan dan banyak lagi dapat Anda pilih.