200 Rumah Warga Suku Laut di Lingga Akan Direnovasi Tahun Ini

Konten Media Partner
17 Januari 2023 10:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kepri, Said Nursyahdu. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kepri, Said Nursyahdu. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6 miliar untuk merenovasi 200 unit rumah warga suku laut di Kabupaten Lingga tahun 2023 ini.
ADVERTISEMENT
Pembangunan rumah warga Suku Laut di Kabupaten Lingga ini menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur menyasar seluruh elemen masyarakat perkotaan hingga kawasan pesisir. Salah satunya Suku Laut, yang sejak zaman dahulu mendiami perairan, khususnya di wilayah Provinsi Kepri.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kepri, Said Nursyahdu, mengungkapkan dalam program tersebut nanti pihaknya merenovasi ringan rumah warga suku Laut, mulai dari memperkuat bagian tongkat rumah dengan membangun beton, perbaikan bagian atap, serta dinding rumah yang sudah mengalami kerusakan.
"Tongkat rumah kita ganti beton, tapi dinding tetap berbahan utama papan. Karena kita tetap mempertahankan ciri khas rumah orang laut yang berdiri di atas laut pada daerah kawasan pesisir. Kalau atapnya, spandek," ungkapnya, kemarin.
ADVERTISEMENT
Menurut Said, sebenarnya program renovasi rumah warga Suku Laut ini akan dimulai pada 2022 lalu, namun ditunda. Kala itu, hanya dianggarkan untuk 100 rumah saja dengan alokasi anggaran setengah dari yang sekarang.
Meski demikian, pada tahun 2023 ini program renovasi rumah ini belum mampu menyasar secara keseluruhan warga Suku Laut di Lingga karena keterbatasan anggaran. Mengingat, jumlah rumah suku laut yang harus dibangun di Pulau Penyangga, Lingga itu mencapai 900 unit.
Rencananya jika program ini sudah direalisasikan, lanjut Said, pihaknya juga akan mengusulkan program yang sama ke Kementerian Sosial RI agar sisa lebih rumah suku laut yang belum dibangun itu dapat diakomodasi melalui dana APBN.
"Direncanakan pembangunan akan dimulai pada bulan Maret 2023, karena menyesuaikan kondisi angin teduh untuk mendistribusikan bahan-bahan material bangunan melalui jalur laut," tutup Said.
ADVERTISEMENT