4 Tokoh di Kepri Ini Bertemu di Karimun, Sinyal Politik Pilkada 2024?

Konten Media Partner
14 November 2022 11:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Karimun, Aunur Rafiq, ketua PDI Perjuangan Kepri, Soerya Respationo, mantan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, dan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Karimun, Aunur Rafiq, ketua PDI Perjuangan Kepri, Soerya Respationo, mantan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, dan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Empat tokoh berpengaruh di Provinsi Kepulauan Riau tampak harmonis bertemu di Kabupaten Karimun.
ADVERTISEMENT
Mereka yakni, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, ketua PDI Perjuangan Kepri, Soerya Respationo, mantan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, dan Bupati Karimun, Aunur Rafiq.
Pertemuan mereka pada agenda penyuluhan wawasan kebangsaan yang diselenggarakan DPD Among Mitro Karimun di Gedung Nasional, Sabtu (12/11) itu memunculkan opini masyarakat tentang sinyal keempatnya di Pilkada 2024 mendatang.
Keempatnya memang memiliki pengaruh dan massa untuk memberikan dukungan terhadap calon gubernur yang berkompetisi nantinya.
Selain empat tokoh yang berpotensi mencalonkan diri di Pilkada 2024 mendatang, juga hadir sejumlah tokoh lainnya dan anggota DPRD. Di antaranya, Wiryanto, Huzrin Hood, anggota DPRD Kepri, M Yusuf Sirat, Eri Suwandi, H.M Taufiq, Raja Backtiar, Joko Warsilo, Wiyono dan Sulistina.
Namun demikian, tampak tidak ada pembahasan apapun terkait politik dalam pertemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
Di agenda itu, Ansar hanya mengajak masyarakat Kepri, khususnya di Karimun, terutama para pelajar dan mahasiswa untuk terus belajar guna memperluas cakrawala pola berfikir.
“Kepri ini butuh generasi hebat yang bisa melanjutkan setiap jengkal perjuangan yang sudah dilakukan oleh para pendahulunya,” katanya.
Di samping itu, Ansar juga mengingatkan akan pentingnya penyuluhan ideologi wawasan kebangsaan bagi para pelajar, pemuda dan masyarakat.
"Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak mudah dipecah-belah oleh provokasi-provokasi yang tidak benar. Persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dijaga bersama-sama," sambung Ansar.
Ia pun mengajak para peserta penyuluhan untuk mengenali lebih jauh tentang Provinsi Kepri. Seperti batas Wilayah, alur laut, letak geografis, jumlah penduduk dan sebagainya.
Karena, menurutnya, di era revolusi industri 4.0 ini banyak serangan datang menghantam sendi-sendi vital kehidupan termasuk ideologi, teknologi, politik, ekonomi, keselamatan umum dan sosial budaya.
ADVERTISEMENT
“Makanya kita harus melek teknologi agar bangsa kita tidak mudah dibodohi dan di provokasi. Para pelajar dan mahasiswa teruslah belajar yang giat dan bersungguh-sungguh,” demikian Ansar.