Konten Media Partner

AIIB Resmi Biayai Pembangunan Jembatan Batam-Bintan 300 Juta Dolar

10 Januari 2023 11:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Foto: Istimewa/Net
zoom-in-whitePerbesar
Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Foto: Istimewa/Net
ADVERTISEMENT
Bank Investasi Infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) resmi membiayai pembangunan jembatan Batam-Bintan.
ADVERTISEMENT
Hal itu ditandai dengan penandatangan kerja sama antara AIIB, Kementerian PUPR, dan Pemprov Kepri kdi Gedung Daerah Tanjungpinang, Senin (9/1) kemarin.
Berdasarkan kesepakatan kerja sama, pihak AIIB diketahui akan membiayai pembangunan Jembatan Batam-Bintan pada ruas wilayah Batam-Tanjung Sauh.
Dari total kebutuhan megaproyek sebesar Rp 14,3 triliun, untuk ruas Batam-Tanjung Sauh ini, AIIB menggelontorkan dana dengan total sebesar USD 300 juta, setara Rp 4,5 triliun.
Komponen yang akan dibiayai oleh AIIB tersebut terdiri dari pekerjaan konstruksi termasuk persiapan dan jalan pendekat dengan nilai perkiraan USD 236,88 juta atau sekitar Rp 3,695 triliun.
Kemudian jasa konsultasi pengawasan konstruksi dengan nilai perkiraan USD 11,84 juta atau sekitar Rp 184 miliar. Terakhir, komponen Project Management Consultancy Service dengan nilai USD 1,38 juta atau sekitar Rp 21,52 miliar untuk membiayai konsultan manajemen proyek.
ADVERTISEMENT
"Untuk ruas jembatan dari Bintan-Tanjung Sauh akan dilakukan dengan skema KPBU (Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha)," jelas Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Ansar menuturkan, Pemprov Kepri sendiri fokus pada urusan penyerahan lahan di sisi Tanjung Sauh, Pulau Buau dan Landing Point Pulau Bintan. Sedangkan pada landing point Pulau Batam akan diserahkan melalui BP Batam.
Progresnya, kata dia, masih ada 7 sertifikat yang sedang dalam proses penyelesaian di BPN. Saat ini semua proses konsinyasi di pengadilan telah selesai.
"Kalau semua sudah rampung, lahan akan kita serahkan sekaligus kepada Kementerian PUPR," jelas Ansar.
Kemudian, untuk memastikan kelayakan teknis desain jembatan Batam-Bintan sendiri akan dilakukan proses penyelidikan tanah yang direncanakan pada Februari 2023 ini.
ADVERTISEMENT
Sementara Kementerian PUPR, mengalokasikan anggaran sebesar Rp 50 miliar, untuk penyelesaian kekurangan penyelidikan tanah sebanyak 16 titik untuk Jembatan sisi Pulau Batam-Tanjung Sauh sebagai tambahan serta melengkapi dokumen DED yang telah diperbarui , dan 2 titik untuk Jembatan Tanjung Sauh-Bintan dengan skema KPBU.
"Mudah-mudahan proses penyelidikan tanah ini selesai paling lambat September 2023. Supaya akhir tahun ini atau awal 2024 landing point Batam-Tanjung Sauh sudah dapat dilelang karena itu loan pemerintah yang akan dibiayai oleh AIIB dan sisanya nanti melalui skema KPBU," jelas Ansar.
Ia menambahkan, dengan perjanjian kerja sama ini maka dapat dihasilkan alur waktu perkiraan pembangunan megaproyek tersebut. Di mana, mimpi masyarakat Kepri ini akan mulai dari penilaian proyek yang diperkirakan pada triwulan ke-4 tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Kemudian, kriteria dan pengajuan kesiapan yang telah diperbarui diperkirakan pertengahan triwulan ke-4 2023, dan penerbitan daftar kegiatan diperkirakan triwulan ke-1 tahun 2024.
Selanjutnya, negosiasi pinjaman diperkirakan akhir triwulan ke-1 2024, persetujuan Dewan diperkirakan awal triwulan ke-2 2024 dan terakhir penandatanganan pinjaman diperkirakan selambat-lambatnya akhir triwulan ke-2 tahun 2024 mendatang.
"Satu persatu sudah dibahas secara detail karena ini menyangkut proyek besar sehingga dihindari betul adanya dispute dalam pelaksanaannya. Sekaligus menyusun timeline kerjanya," pungkas Ansar.