Akibat Kemarau, Sumber Air Bersih di Sejumlah Wilayah Karimun Mengering

Konten Media Partner
20 Februari 2020 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi dam air di Karimun. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi dam air di Karimun. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Musim kemarau melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Itu terjadi akibat penurunan intensitas curah hujan di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Karimun, Raden Eko Sarjono, mengatakan kondisi kekeringan yang terjadi dipengaruhi dengan curah hujan yang terbilang cukup rendah.
"Bulan ini masa hujan hanya terkonsentrasi di belahan dunia bagian Selatan saja. Dan untuk di Karimun ada hujan, tapi intensitasnya kecil seperti hanya membasahi bumi saja,"ujar Eko kepada kepripedia, Kamis (20/2/2020).
Kondisi ini diperkirakan akan berakhir di bulan Februari ini, itu terlihat dari arah angin yang menyebabkan terbentuknya awan-awan konvektif yang nantinya akan menyebabkan hujan.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Karimun, Raden Eko Sarjono menunjukkan pantauan cuaca di Karimun. Foto: Khairul S/kepripedia.com
Sementara akibat kondisi kekeringan yang terjadi, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Karimun Cabang Tanjungbatu menghentikan sementara aliran air ke seluruh pelanggannya. Hal itu dilakukan lantaran sumber air baku di Waduk Tempan Desa Lubuk Kecamatan Kundur mengering.
ADVERTISEMENT
Penghentian sementara aliran air kepada para 902 pelanggan itu mulai diberlakukan sejak, Senin (17/2).
"Karena sumber air baku sudah mengering, artinya akan kembali kita alirkan jika waduk di Tempan Desa Lubuk Kecamatan Kundur kembali ada airnya,"ungkap Kepala PDAM Tirta Karimun Cabang Tanjungbatu, Arman, Senin (17/2).
Dia mengatakan, kondisi waduk Tempan mulai mengering sejak 12 Juni tahun 2019 lalu, kondisi itu terus berlanjut hingga akhir tahun 2019. Kemudian, 11 Desember 2019 hingga 16 Februari 2020 hujan mulai turun dan debit air di Waduk Tempan Desa Lubuk Kecamatan Kundur kembali terisi.
"Tetapi pemakaian air pelanggan tetap kami bukukan,"katanya.
Personil TNI AD membantu warga dengan menyalurkan air bersih. Foto: Khairul S/kepripedia.com
Selain itu, wilayah Kecamatan Moro juga mengalami kondisi yang serupa. Krisis air bersih ini disebabkan terhentinya penyaluran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cabang Moro, Karimun, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kondisi musim kemarau yang mendera wilayah tersebut menyebabkan waduk yang biasanya menampung air mengalami kekeringan.
Akibatnya, warga harus berupaya membeli stok ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Kondisi ini menggugah perhatian TNI Angkatan Darat (AD) di Karimun. Dua prajurit pun dikerahkan untuk membantu pasokan air bersih bagi warga di desanya itu.
"Susah air sekarang pak, ini untuk kebutuhan minum dan memasak kita ambil dari tangki yang disediakan bapak-bapak dari TNI,"ungkap seorang warga Moro.