Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Kabupaten Kepulauan Anambas kembali akan menggelar hajatan Festival Padang Melang (FPM) 2019, yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 s/d 20 Juli 2019, di Pantai Padang Melang, Kecamatan Jemaja.
ADVERTISEMENT
Bertempat di salah satu Destinasi Pariwisata Unggulan Daerah (DPUD) Kabupaten Kepulauan Anambas, kegiatan yang masuk dalam Calender of Event (COE) 2019 Provinsi Kepri ini merupakan ke-4 kalinya diadakan.
Kegiatan ini perdana digelar pertama kali pada tahun 2014, dan kembali digelar tiga tahun kemudian, dan terakhir pada 2018 lalu. Dan pada tahun 2019 ini akan mengangkat tema “Helat Budaya Melayu Pesisir” yang mengangkat pesona keelokan pantainya dan mengangkat tradisi budaya masyarakat yang ada di pesisir pantai.
Menurut sejarah, pantai Padang Melang pertama kali ditemukan oleh para Lanon (bajak laut) dengan kapalnya yang bernama Jumaya dan berbendera dua pedang yang bersilang. Sekitar tahun 1300-an. Dari situlah diberi nama Pulau Pedang Bersilang.
ADVERTISEMENT
Tempat yang sangat strategis untuk persinggahan para pedagang kala itu, mempunyai daya tarik alam yang sangat indah dengan pasir putih pantainya yang panjang melingkar (Padang yang artinya hamparan luas) dan daratan pasir yang ditumbuhi karimutu (Melang yang artinya berundak/berbelang), dimana kemudian pada tahun 1818 ditemukan keramik dan harta perhiasan, bukti peninggalan milik Nakhoda Ragam.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas, Masykur mengatakan berbagai tradisi upacara, atraksi budaya dan permainan rakyat dengan aktivitas pantai akan memeriahkan acara. Selain itu terdapat pertunjukan musik dan arsitektur spot selfie. Serta tak lupa juga ada sajian berbagai kuliner tradisional khas Anambas.
“Ini tentunya sesuatu yang berbeda untuk pengunjung dari luar daerah. Kentalnya khazanah budaya setempat yang tidak meninggalkan sensasi masa kini," jelas Masykur.
ADVERTISEMENT
Masykur menuturkan rangkaian FPM tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Penyelenggaraannya lebih awal dari festival tahun lalu, bertepatan dengan momentum bulan purnama yang akan menerangi sepanjang pantai padang melang dan beberapa rangkaian acara-acara baru.
“Hari pertama digelar akan dibuka pada sore hari. Sebagai pembuka dimainkan permainan gendang panjang, atraksi silat kampong, berbalas pantun, tabur beras kuning dan pengalungan cual serta petatah petitih junjong adat dalam rangka penyambutan tamu yang kemudian dilanjutkan dengan upacara Tolak Bale mulai menuju ke podium untuk melakukan Doa Tolak Bale," tungkasnya.
Selanjutnya melaksanakan pelepasan penyu yang diserahkan oleh masyarakat untuk dilepaskan ke laut. Pada malam harinya akan ada tampilan budaya yaitu “Coast Malay Culture Night", pertunjukan seni budaya khas melayu pesisir. Seperti pertunjukan Topeng Gubang, Syair Gurindam, Hadrah, Drama Komedi, beragam tarian dan lantunan lagu melayu Anambas.
ADVERTISEMENT
“Pada hari selanjutnya akan ada berbagai acara menarik. Ada perlombaan selam gonggong, lomba pacu kano, lomba kuliner dan menyuguhkan musik-musik dua zaman yang mengangkat tema “nostalgia memories” sambil berpesta durian dan acara lainnya,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Boeralimar juga mengingatkan agar tidak melewatkan Fun Color Run di hari terakhir Festival Padang Melang. Seluruh peserta marathon akan dipenuhi warna warni. Berlari dari pulau Berhala dan finishnya berada di Pantai Padang Melang. Serta dimeriahkan oleh artis ibukota dan berbagai doorprize yang menarik.
Boeralimar berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kunjungan wisata di Provinsi Kepri dan menjadikan Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai pintu gerbang investasi pariwisata dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah maupun nasional.
ADVERTISEMENT
Penulis : Mily
Editor : Wak JK