Namanya Santer Diberitakan Diperiksa KPK, Ini Jawab Alias Wello

Konten Media Partner
24 Agustus 2019 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Lingga, Alias Wello saat melakukan kegiatan di Dabosingkep. Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Lingga, Alias Wello saat melakukan kegiatan di Dabosingkep. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Nama Alias Wello yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau kini menjadi buah bibir masyarakat, setelah dirinya memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Mapolresta Batam, Jumat (23/8).
ADVERTISEMENT
Awe, sapaan akrabnya sentral diperbincangkan dengan kasus izin usaha pertambangan yang menyeret Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi. Kala itu Awe yang merupakan seorang pengusaha, tercatat menduduki posisi Direktur PT. FMA yang merupakan satu dari tiga perusahaan terkait kasus tersangka Supian Hadi.
"KPK itu bekerja dengan profesionalisme tinggi, jadi tak perlu digoreng sana-sini, apalagi sampai dipolitisir," ujar Awe dalam sebuah siaran persnya.
Awe menekankan jika kabar pemanggilan KPK tidak ada kaitan dengan jabatan Bupati yang kini diembannya hingga 2020 mendatang.
Ia juga meminta masyarakat Kabupaten Lingga untuk bijak menerima informasi, menyikapi kabar dan tidak berspekulasi lebih jauh.
Mengenai kabar mobil Hummer di Mapolresta Batam yang juga dikaitkan kepadanya sebagai barang bukti suap. Awe membantah dengan menyebutkan jika mobil Hummer tersebut tidak pernah dipinjamkan kepada siapapun apalagi bersifat diberikan.
ADVERTISEMENT
"Tak pernah saya pinjamkan, apalagi beri ke orang lain. Termasuk kepada Supian Hadi yang dikait-kaitkan itu, tidak pernah," katanya.
Dikatakannya, sejak dibeli, kunci mobil tersebut tidak pernah berpindah hak milik. Dirawat dan kuncinya dipegang oleh sopirnya yang berada di Jakarta.
Awe menjelaskan, jika mobil dengan kode AW itu merupakan miliknya yang dibeli sejak 2012 di Jakarta dan dipergunakan di ibukota. Kemudian ia mengatakan mobil tersebut dibawa ke Dabo Singkep pada tahun 2015 saat menjelang kampanye.
"Ada dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara atas nama saya. tercantum harta bergerak sebagai alat transportasi," ujarnya.
Terakhir, pria kelahiran Dabo Singkep ini juga mengajak seluruh elemen masyarakat agar tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah. Ia berharap masyarakat saling menghargai, menghindari caci maki, fitnah dan merendahkan.
ADVERTISEMENT
"Saya tak ingin berpolemik. Jadi saya diam saja. Saya paham sekali, jabatan ini adalah amanah tak mungkin saya khianati," tutupnya
Penulis : Hasrullah
Editor : Wak JK