Konten Media Partner

Bayi Fatiah Penderita Higroma Kistik di Karimun Butuh Bantuan

27 Januari 2020 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi kesehatan Bayi Fatiah. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi kesehatan Bayi Fatiah. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Kondisi kesehatan yang tidak biasa di alami seorang bayi Perempuan yakni Fatiah Santika Jaya di Kampung Banjar RT 003 RW 004, Kelurahan Parit Benut, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Bayi berusia 5 bulan itu diketahui mengidap penyakit Higroma Kistik (Cystic Hygroma) atau biasa disebut kelenjar getah bening. Jenis penyakit ini menyebabkan keadaan abnormal pada bayi berupa gumpalan pada bagian leher yang berisi cairan.
Kala bayi yang lain tumbuh dengan normal, ceria dan gembira orang tua dari bayi Fatiah yakni Teguh Kadafi (41) dan Farida (33) harus pontang panting berjuang keras mencari biaya untuk perobatan sang buah hati.
Teguh yang sehari-hari bekerja sebagai buruh di salah satu subcon perusahaan di Karimun itu cukup kesulitan. Keterbatasan ekonomi yang di alami menjadi faktor utama untuk biaya operasi bayi Fatiah.
Bayi Fatiah, sebelumnya sempat menjalani operasi di rumah sakit Awal Bros Batam, untuk pengambilan sample. Namun upaya itu hingga saat ini belum bisa membuat kondisi kesehatan bayi yang lahir pada 15 Agustus 2019 itu membaik.
ADVERTISEMENT
"Tiga bulan yang lalu sempat operasi di awal bros, Batam, untuk ambil sampel. Tapi sampai saat belum ada tindaklanjut,"ujar Teguh kala bercerita kepada kepripedia.com di kediamannya, Senin (27/1).
Teguh bercerita, kondisi yang di alami puteri nya itu sudah terdeteksi sejak 7 bulan masa kandungan. Bahkan, dokter sempat menyarankan pihak keluarga untuk melakukan pengangkatan saat masih berada dalam kandungan.
"Kondisi seperti ini sudah terlihat sejak dalam kandungan pada usia 7 bulan. Kemarin katanya mau diangkat, jadi kita tahan dulu sampai cukup bulan dulu,"jelasnya.
Pasca pengambilan sampel itu, gejala sesak nafas kerap di alami bayi dari 4 bersaudara tersebut.
"Setelah ambil sampel itu dia sering sesak nafas. Tapi kalau asupan susu baik, buang air juga lancar,"katanya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada 20 Januari 2020 lalu, kondisi kesehatan bayi Fatiah menurun sehingga pihak keluarga membawanya ke RSUD Muhammad Sani untuk mendapat penanganan medis.
"Jadi Pasien sempat di rawat di lantai 3 kamar 307. Tapi beberapa hari setelah itu pasien pulang, kita sarankan untuk di rujuk ke Jakarta,"ungkap Kasi Pusat Layanan Informasi RSUD Muhammad Sani saat ditemui di Kantornya, Senin (27/1).
Saat ini, untuk memenuhi perobatan bayi Fatiah pihak keluarga mengandalkan BPJS Mandiri. Kendati demikian, untuk memenuhi biaya operasi di Jakarta pihak keluarga masih memerlukan biaya yang tidak sedikit jumlahnya.
Pihak keluarga berencana akan merujuk bayi Fatiah menuju rumah sakit di Ibu kota, Jakarta. Hal itu dilakukan lantaran masih menunggu adanya biaya untuk perobatan.
ADVERTISEMENT
"Rencana bulan Februari ini kita bawa ke Jakarta. Kita masih menunggu biaya,"ungkap Teguh.
Jika anda tergerak untuk menyisihkan sebagian rezeki silahkan hubungi Teguh Kadafi (Ayah bayi Fatiah) di nomor Ponsel 08126124187.
Orang tua Bayi Fatiah. Foto: Khairul S/kepripedia.com