BI Sebut 8 Langkah Jitu Dongkrak Ekonomi Kepri hingga di 2023

Konten Media Partner
30 November 2022 19:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Ballroom Radisson Hotel Batam, Rabu (30/11). Foto: Rega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Ballroom Radisson Hotel Batam, Rabu (30/11). Foto: Rega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Kepri mengalami perbaikan. Hal itu disebabkan meningkatnya mobilitas masyarakat dan pemulihan ekonomi secara global.
ADVERTISEMENT
Perbaikan tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi Kepri yang secara kumulatif sampai dengan triwulan III 2022 tercatat sebesar 4,63 persen, lebih baik dibandingkan pertumbuhan kumulatif pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 2,79 persen.
"Dari sisi pengeluaran, perbaikan terutama didorong oleh meningkatnya kinerja ekspor dan konsumsi rumah tangga seiring pelonggaran mobilitas masyarakat yang diikuti peningkatan kunjungan jumlah wisatawan domestik maupun asing," ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri, Adidoyo Prakoso, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Ballroom Radisson Hotel Batam, Rabu (30/11).
Dengan perkembangan tersebut, perekonomian Kepri untuk keseluruhan tahun 2022 diperkirakan tumbuh pada kisaran 4,1 sampai 4, persen lebih baik dari tahun sebelumnya 3,43 persen.
"Optimisme terhadap pemulihan ekonomi Provinsi Kepri diperkirakan akan berlanjut pada tahun 2023," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun dihadapkan risiko imbas perang Rusia dengan Ukraina yang berkepanjangan hingga perang dagang antara Amerika Serikat dan China dan kebijakan zero case COVID-19 di Tiongkok yang memicu gangguan rantai pasok global.
"Keempat, mendorong program hilirisasi komoditas unggulan berbasis Sumber Daya Alam di Kepulauan Riau sekaligus meningkatkan keterkaitan antar sektor ekonomi dan nilai tambah produk yang dihasilkan," katanya.
Selain itu langkah berikutnya adalah dengan menurunkan tingkat pengangguran dengan memperkuat link and match antara lembaga pendidikan dengan dunia kerja. Program pendidikan vokasi maupun keberadaan balai latihan kerja perlu terus diperkuat dengan menyediakan sarana prasarana pelatihan yang dibutuhkan.
Kemudian, meningkatkan kapasitas dan memperkuat kelembagaan petani, nelayan dan UMKM serta mendorong kemitraan dengan industri dan digitalisasi UMKM untuk memperluas akses pemasaran dan pembiayaan sebagai upaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
ADVERTISEMENT
Ketujuh, mengoptimalkan keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus dan status Free Trade Zone sebagai keunggulan komparatif Kepri untuk menarik investasi.
"Di tengah gejolak global, mari kita perkuat sinergi dan inovasi yang kuat untuk mengendalikan inflasi dengan koordinasi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia, KSSK, dan semua pihak," ujarnya.
Sementara Plt Asisten Administrasi Umum Provinsi Kepri, Misbardi, mengklaim ekonomi di Kepri dapat terjaga dengan baik dengan koordinasi bersama dalam menjaga stabilitas harga.
"Kerjasama antar daerah di dalam maupun dengan daerah di luar Kepri yang telah terjalin perlu terus diperkuat dengan mendorong terlaksananya transaksi perdagangan antar daerah," kata dia.
"Sinergitas antar instansi dalam TPID juga perlu terus diperkuat melalui penyelarasan program yang dapat mendukung GNPIP dan kebijakan pengendalian inflasi daerah," Imbuh dia.
ADVERTISEMENT