Konten Media Partner

Buaya Putih Ukuran Besar Ditemukan Mati Terikat Tali di Perairan Batam

10 Oktober 2020 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buaya putih yang ditemukan mati dan kondisi terikat tali. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Buaya putih yang ditemukan mati dan kondisi terikat tali. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Warga Kaveling Kamboja, Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau menemukan bangkai buaya putih berukuran cukup besar di tengah laut beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Bangkai buaya itu diperkirakan berukuran 3 meter dengan berat kisaran 100 kilogram. Penemuan itu pun membuat sejumlah nelayan takut untuk mencari nafkah di laut.
Menurut salah satu warga, Vikar, penampakan buaya di lingkungan mereka tinggal itu sudah merupakan hal yang lumrah. Ia menyebutkan, buaya-buaya biasa terlihat saat kondisi air pasang.
"Hanya saja kali itu warga yang rata-rata nelayan kaget tiba-tiba bangkai buaya mati terikat tali. Penemuan pertama kali oleh nelayan hendak mencari ikan," kata Vikar, Sabtu (10/10).
Dia menambahkan, sejak akhir-akhir ini buaya sempat muncul di rawa-rawa yang tak jauh dari pemukiman warga. Tapi selama ini buayanya tak mengganggu. Menurut Vikar, buaya yang muncul itu merasa habitatnya seolah-olah terganggu karena ada aktivitas pembabatan hutan bakau.
ADVERTISEMENT
"Ini menunjukkan bahwa habitat terganggu, yang membuat warga menjadi takut untuk ke laut mencari ikan," kata dia.
Sebagai warga, ia berharap pemerintah harus memperhatikan habitat satwa liar karena jika hutan bakau terus ditebang, akan berdampak pada pemukiman warga dan merasa khawatir dengan buaya.
Warga yang menemukan bangkai buaya putih. Foto: Istimewa
"Nah, meski satwa liar, tetapi sebelum ada penduduk satwa liar itu terlebih dahulu ada. Disini lah diharapkan peran dari pemerintah untuk selalu memperhatikan keberadaan satwa liar," pinta dia.
Berdasarkan pantauan di lokasi pemukiman warga terdapat sungai dan rawa-rawa yang air langsung tembus ke laut yang dipenuhi dengan hutan-hutan bakau di atas air. Sedangkan untuk mata pencarian warga di pinggir pemukiman tersebut adalah nelayan.