Konten Media Partner

DP3 Pastikan Hewan Ternak di Tanjungpinang Bebas Penularan Penyakit LSD

16 Februari 2023 11:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. Foto: Awal Dion/SulbarKini
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: Awal Dion/SulbarKini
ADVERTISEMENT
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Tanjungpinang menyatakan hewan ternak di Kota Tanjungpinang sampai saat ini masih bebas penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Kabid Peternakan Kesehatan Hewan dan Kesehatan masyarakat Veteriner Tanjungpinang, Wantin Diarni.
Ia mengatakan dari hasil monitoring yang dilakukan petugas medis Balai Veteriner Bukit Tinggi, belum lama ini. Di mana tidak ditemukan tanda klinis LSD, dan negatif LSD berdasarkan surveilans di Tanjungpinang.
"Sehingga status Kota Tanjungpinang masih bebas LSD," sebut Wantin.
Meski begitu, kata dia, DP3 mengimbau para peternak serta pedagang agar tidak membeli atau memasukkan hewan ternak dari daerah yang tertular.
Ia juga mengingatkan para peternak, agar tidak mudah tergiur bibit ternak yang dijual dengan harga murah.
"Harap dalam memasukkan hewan ternak mengikuti aturan yang berlaku, dan menghubungi dinas membidangi peternakan dan kesehatan hewan," sambungnya.
Wantin menjelaskan, penyakit LSD tersebut menyerang hewan ternak sapi dan kerbau melalui gigitan vektor serangga, seperti nyamuk, caplak dan lalat.
ADVERTISEMENT
Kemudian penularannya melalui air liur, dan lendir hidung sapi yang telah terinfeksi.
Untuk gejala klinis, sapi atau kerbau mengalami demam tinggi, timbul benjolan pada kulit dengan batas yang jelas. Pada bagian hidung dan rongga mulut juga terdapat keropeng pada hidung dan rongga mulut, serta ada tanda hipersalivasi.
"Kemudian ternak malas bergerak, nafsu makan menurun, pada ternak bunting akan mengalami keguguran dan kemandulan pada ternak jantan," jelasnya.