Ekspor Bungkil Kelapa di Karimun Naik 20 Persen saat Pandemi COVID-19

Konten Media Partner
20 Mei 2020 7:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bongkar muat bungkil kelapa. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Bongkar muat bungkil kelapa. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Nilai ekspor pertanian berupa bungkil kelapa di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau meningkat meski dalam kondisi pandemi wabah COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kenaikan komoditas unggulan tersebut meningkat 20 persen pada kuartal Januari hingga Mei 2020 dengan total mencapai 1.635 ton jika dibandikan secara year of year (yoy).
Adapun hasil produksi bungkil kelapa di kirim menuju negara Malaysia melalui perusahaan eksportir PT SKI, Tanjungbatu Kundur, Karimun.
"Bungkil kelapa ini masih bisa survive, ini malah meningkat 20 persen di saat pandemi COVID-19 di bandingkan secara year of year,"ujar kepala Stasiun Karantina Pertanian kelas II TBK, Drh Priyadi, kepada Kepripedia, Selasa (19/5).
Dikatakan Priyadi, bungkil lelapa menjadi satu-satunya produk pertanian yang masih bertahan di masa pandemi ini. Dalam sepekan pengiriman dapat dilakukan hingga 3 kali dalam sepekan.
"Bisa hingga 3 kali pengiriman, karena mereka ada dua kapal sendiri, jadi itu pengiriman bisa langsung port to port,"katanya.
ADVERTISEMENT
Berbeda halnya dengan berbagi produk ekspor lainnya seperti sarang burung walet, cacing nipah, madu, alpukat dan petai yang sudah terhenti sejak bulan April atau sejak pandemi wabah COVID-19.
"Kendala nya memang untuk angkutan itu tidak ada dan ada lockdown di Singapura-Malaysia. Januari, Februari dan Maret itu masih. April karena Pandemi itu karena memang tidak ada kapal ya mau naik apa,"ungkapnya.