news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Genjot Sektor Wisata, Kampoeng Kuliner Nusantara Segera Hadir di Bintan

Konten Media Partner
28 Juli 2020 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampoeng Kuliner Nusantara. Doc/istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kampoeng Kuliner Nusantara. Doc/istimewa
ADVERTISEMENT
Sektor pariwisata, ekonomi dan lainnya menjadi terpuruk akibat pandemi Covid-19. Kini telah memasuki era New Normal. Dengan kebijakan yang baru tersebut, masyarakat tentunya tidak sabar merasakan kembali melakukan berbagai aktivitas di luar rumah dan berwisata tentunya. 
ADVERTISEMENT
Melihat keadaan tersebut, tercetuslah ide untuk melaksanakan Kampoeng Kuliner Nusantara yang diselenggarakan oleh Cakrabramastra bersama Asosiasi  Pariwisata Bahari Indonesia (Aspabri) Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Pariwisata Kepri dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bintan . Kegiatan ini akan digelar di Pantai Trikora, Kabupaten Bintan, dimulai dari tanggal 22 Agustus 2020 mendatang.
"Pergerakan dari antar masyarakat, interaksi dari satu daerah ke daerah lain di Kabupaten dan Kota di Kepulauan Riau inikan terjadi mobilisasi yang sangat tinggi. Nah, masyarakat haus dengan kegiatan-kegiatan itu."
"Ekonomi harus tumbuh. Dalam konteks itu lah kenapa akhirnya saya berpikir hal yang terbaik adalah memberikan kegiatan outdoor.  Dimana mereka bisa berinteraksi dan ekonominya jalan," kata Surya Wijaya, selaku Ketua Aspabri Kepri. Selasa, (28/7).
Pemandangan pantai Trikora di Kabupaten Bintan. Foto (Humas Kepri).
Menurutnya, dengan mengadakan kegiatan ini di pantai Trikora, masyarakat akan hadir, baik dari Tanjungpinang maupun Bintan. Kegiatan ini juga tidak akan mengeluarkan biaya yang terlalu mahal untuk mendapatkan hiburan, bisa mencicipi berbagai ragam kuliner, serta menikmati suasana pantai yang indah.
ADVERTISEMENT
"Kita juga melibatkan Kelompok Sadar Wisata, HPI, Genpi dan masyarakat sekitar. Nah, nanti kegiatan ini disetiap hari sabtu dan minggu yang berlangsung secara berkelanjutan. Dengan berbagai entertain program. Salah satunya pentas seni dan budaya." tambahnya lagi. 
Surya juga menuturkan bahwa dalam melakukan transaksi, di Kampoeng Kuliner Nusantara nantinya tidak menggunakan cash money. Tapi, menerapkan penukaran uang terlebih dahulu yang berupa koin sebagai alat pembayaran, yang nantinya pada setiap minggu cap yang digunakan berbeda-beda. Adapun nilai koin tersebut bernilai Rp.5.000, Rp.10.000, Rp.15.000 dan Rp.20.000. 
"Kulinernya bukan hanya kuliner melayu, ada juga dari Aceh dan daerah lain, yang penting masakan itu bisa terjangkau dan bisa dinikmati oleh masyarakat maupun pengunjung," imbuh Surya. 
ADVERTISEMENT
Dalam penerapannya, Surya mengatakan tetap mengikuti protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Seperti mengatur jarak pengunjung, jarak antar stand makanan, setiap sudut disediakan hand sanitizer dan pengunjung wajib menggunakan masker. 
"Jarak antara satu stand ke stand kita kasi jarak yang cukup jauh. Minimal dua meter agar tidak terjadi penumpukan massa. Nanti ada temen-temen dari HPI dan Genpi yang turut membantu mengatur dan mengingatkan pengunjung untuk mengikuti standar operasional prosedur yang telah diberlakukan pemerintah," tandasnya.
ads