Gubernur Kepri Sebut Walprinya yang Ditangkap karena Narkoba Jarang Masuk

Konten Media Partner
3 Februari 2022 13:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oknum pengawal pribadi (walpri) Gubernur Kepri yang terjerat kasus narkoba ternyata jarang masuk. Hal itu disampaikan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Kamis (3/2).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sejak dilantik ia sangat jarang melihat yang bersangkutan ikut dalam berbagai kegiatan bersamanya.
"Saya tidak paham juga, beliau kurang aktif. Bahkan, sangat jarang sekali terlihat dan hampir tidak pernah," ungkapnya di Tanjungpinang.
Namun demikian, ia menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas supaya dapat terungkap hingga ke jaringannya.
Selain itu, untuk memastikan serta mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungannya, Ansar juga akan melakukan kerjasama dengan Badan Nasional Narkotika (BNN) untuk melaksanakan tes urine secara berkala.
"Kita terbuka melaksanakan tes urine. Nanti kita akan kerjasama BNN untuk tes berkala, supaya dapat mendeteksi itu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kepri, Hasan, menuturkan total walpri yang bertugas mengamankan Gubernur sejak dilantik tahun 2020 lalu sebanyak 4 orang. Tiga orang dari Brimob dan 1 orang dari Marinir.
ADVERTISEMENT
"Pada dasarnya yang menentukan penugasan seorang walpri ini memang dari instansinya masing-masing," ujarnya.
Menurut Hasan, tersangka oknum walpri yang ditangkap tersebut sejak 3 bulan lalu sudah mengajukan cuti.
"Saya cek ke bidang protokol memang yang bersangkutan kurang aktif," katanya.
Hasan memastikan, kasus penyalahgunaan narkoba yang menyandung oknum walpri ini tidak ada hubungan dengan Gubernur. Dimana, secara pribadi gubernur tidak mengenal yang bersangkutan, dan hubungan hanya sebatas tugas dinas.
"Pak gubernur juga tidak tahu-menahu kehidupan pribadi walpri. Kami harap kasus ini tidak dikaitkan-kaitan dengan persoalan lainnya. Karena, pada dasarnya Pak Gubernur sangat konsen dalam pemberantasan narkoba," demikian Hasan.