Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Hoaxbuster: Tidak Ada Absen Finger Print Salat Subuh bagi PNS di Kepri
6 Maret 2019 14:41 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
ADVERTISEMENT
Gubernur Provinsi Kepuluan Riau, Nurdin Basirun, menanggapi isu yang menyebut adanya absensi finger print saat salat subuh untuk seluruh pegawainya. Dia menyatakan isu tersebut tidak benar, sebab yang ada hanya imbauan bagi pegawainya untuk salat subuh berjemaah di masjid-masjid terdekat untuk bersosialisasi dengan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada itu (isu absensi finger print). Itu hanya imbauan dan pengumpamaan saja, hoaks itu," kata Nurdin saat dihubungi kepripedia, Rabu (6/3).
Finger print salat subuh, kata dia, hanya perumpamaan untuk memberi motivasi kepada seluruh pegawainya agar lebih dekat dengan sang pencipta, sekaligus mendekatkan diri dengan masyarakat. Sebelum mengimbau kepada pejabat eselon 2 dan 3, Nurdin mengaku juga sudah menjalankan program tersebut selama dirinya terpilih sebagai gubernur.
"Saya sudah coba, banyak hikmahnya dan banyak aspirasi di bawah yang dapat saya tangkap," ucap Nurdin.
Selain itu, Nurdin mengaku sebenarnya program tersebut tidak saja dilakukan olehnya, tetapi beberapa lembaga lain juga melakukannya. Salah satunya kepolisian yang menggelar salat subuh keliling bagi yang beragama Islam, kemudian bagi yang beragama Kristen terdapat program Jumat keliling dan Minggu keliling.
ADVERTISEMENT
Nurdin mengaku ingin menerapkan program serupa di pemerintahannya. "Tujuannya jelas kita bisa memperkuat iman dan berkenalan dengan para jemaah dan masyarakat sekitar," ucapnya.
Nurdin berpendapat persoalan salat subuh berjemaah tersebut tidak perlu di besar-besarkan. "Biarlah saya terus bekerja dan menyapa warga. Soal kritik itu biasa dalam pemerintahan," ujarnya.
---
Penulis: Tim
Editor: Wak JK
Live Update