Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten Media Partner
Industri Galangan Kapal di Batam Mulai Kembali Bangkit, Krisis Tenaga Kerja
13 Februari 2023 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Perekonomian bidang industri galangan kapal di Kota Batam mulai pulih pasca pandemi COVID-19, sehingga membuat tingkat produksi mulai menggeliat. Tetapi korporasi kini menghadapi masalah kekurangan tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya di Industri galangan kapal tengah membutuhkan tenaga kerja di bidang pengelasan (Welder) Fitter dan Helper pun demikian. Sebanyak 5 ribu orang disebut-sebut dibutuhkan perusahaan galangan kapal.
"Memang betul kebutuhannya segitu, tapi angka lima ribu itu tidak serentak harus dipenuhi semuanya, bertahap dan ada klasifikasinya. Cuma kebutuhan ke depan memang sebanyak lima ribu tenaga kerja," ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti, kepada wartawan, Senin (13/2).
Dijelaskannya, setidaknya ada 800 proyek tongkang dikerjakan pihak perusahaan. Untuk mendukung ratusan proyek tersebut pihak perusahaan tentu membutuhkan tenaga kerja.
"Tiga tahun itu satu perusahaan bisa berapa bentang? Seumpama dia bisa bentang 20 tongkang atau 10 tongkang. Satu tongkang butuh berapa orang, habis proyek 'kan butuh lagi orang yang baru. Orang-orang itu juga yang kerja. Mungkin ada di perusahaan tertentu yang memang kurang tenaga kerjanya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sisi lain, ia menambahkan sejumlah program pelatihan dan sertifikasi di bidang tertentu telah digelar hingga menggandeng Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBRP) Medan dan Padang dalam penyelengaraan.
"Kita sudah fasilitasi keinginan pelaku usaha. Tapi, kita minta tolong juga ke mereka untuk mendidik tenaga kerja yang ada saat ini. Sebetulnya, untuk proyek shipyard dan offshore kita juga kekurangan tenaga kerja. Seperti PT SMOE dan McDermott juga sudah minta," ungkapnya.
Selain proyek galangan, kata dia, terdapat juga proyek ke luar negeri Korea. Ini pun membutuhkan tenaga kerja berpengalaman dan profesional.
"Kita serius untuk mengadakan sertifikasi dan pelatihan untuk tenaga kerja. Kita juga sudah berkoordinasi dengan INSA serta sejumlah pelaku usaha industri galangan kapal," tutup Rudi.
ADVERTISEMENT