Isdianto Tawarkan Solusi Saat Tinjau Pencemaran Minyak Hitam di Lagoi

Konten Media Partner
21 Januari 2020 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Isdianto bersama FKPD. Foto : Ismail/kepripedia,com
zoom-in-whitePerbesar
Isdianto bersama FKPD. Foto : Ismail/kepripedia,com
ADVERTISEMENT
Pelaksana tugas Gubernur Kepulauan Riau Isdianto meninjau lokasi pencemaran limbah minyak di bibir pantai kawasan wisata Lagoi, Kabupaten Bintan, Selasa (21/1/2020).
ADVERTISEMENT
Dalam tinjauan bersama Forum Koordinasi Perangkat Daerah (FKPD) Provinsi Kepri, Isdianto menyampaikan, perlu adanya langkah antisipatif untuk mencegah limbah minyak hitam ini ke bibir pantai.
Karena, tentunya akan sangat menganggu para wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bintan.
"Saya lihat sekarang limbah yang masuk itu tidak ada penahannya, sehingga langsung masuk ke pantai," ucapnya.
Setelah berdiskusi dengan FKPD maka salah satu solusi untuk mencegah limbah minyak hitam ini masuk ke pantai, lanjut Isdianto, perlu dipasangi jaring penahan di laut. Hal itu untuk mencegah limbah hitam masuk ke pantai.
"Dengan adanya jaring itu, minyak hitam dapat tertahan sebelum masuk ke pantai. Setidaknya akan mengurangi," katanya.
Untuk merealisasikan hal itu, Isdianto berencana akan mengumpulkan FKPD dan seluruh pengusaha resort yang terkena dampak limbah minyak hitam. Membahas langkah antisipatif dengan memasang jaring penahan tersebut saat musim limbah minyak hitam.
ADVERTISEMENT
"Walau belum terlalu efekrif tapi setidaknya ada lanhkah antisipatif agar minyak itu tidak langsung menyentuh bibir pantai. Ini yang kita rapatkan dulu," ungkap Isdianto.
Disamping itu, Plt Gubernur juga menyampaikan, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengatasi persoalan tersebut. Karena, persoalan minyak hitam ini terus terjadi setiap tahun pada musim angin utara.
"Saya terus sampaikan ke Pemerintah pusat, namun sampai saat ini pusat malah tidak tahu siapa yang membuangannya. Kedepan, pemerintah pusat juga harus memantau melalui satelit," ujarnya.
Grup General Manager PT BRC, Abdul Wahab menyambut baik solusi yang diusulkan Plt Gubernur Kepri. Pemasangan jaring untuk mencegah limbah minyak ke bibir pantai layak dicoba.
"Walaupun tidak menghilangkan menyeluruh tapi menguranginya, setidaknya tamu kita sudah melihat upaya ini," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, pencemaran limbah minyak hitam sudah terjadi sejak November 2019 hingga saat ini. Selama periode tersebut, pihak wisata Lagoi sudah berkali-kali membersihkan limbah tersebut dan mengumpulkan 372 drum mulai dari November-Januari.